Rantauprapat (SIB)
Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe menegaskan mata rantai penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19) harus diputus. Andi pun memerintahkan camat, lurah dan kepala desa aktif memantau setiap warga yang keluar masuk. Termasuk mahasiswa, perantau dan TKI yang pulang kampung.
“Para camat diperintahkan selalu berkoordinasi dengan lurah dan Kades memantau masyarakat yang keluar masuk, baik yang pergi dan baru dari luar kota, anak kuliah yang pulang maupun yang pulang dari luar negeri,†sebut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Rajid Yuliawan kepada wartawan melalui WhatsApp, Sabtu (4/4/2020) sore.
Katanya, penegasan itu juga sudah disampaikan bupati pada rapat terbatas bersama Forkopimda Labuhanbatu tentang pemantauan, perkembangan dan pencegahan Covid-19, di ruang rapat bupati, pekan lalu. Warga yang keluar masuk di data lengkap, jika warga yang masuk atau baru dari luar kota mengalami demam, pilek, sakit tenggorokan, batuk, supaya mengisolasi diri atau dapat ditangani.
Bupati juga meminta seluruh instansi terkait terus menyosialisasikan dan memantau perkembangan virus corona untuk mencegah virus itu masuk dan menyebar di Kabupaten Labuhanbatu.
Selain itu, Kepada Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Rantauprapat juga diminta siap siaga apabila ada masyarakat datang berobat karena demam tinggi, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan setelah pulang dari luar kota dan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) ataupun yang positif Covid-19.
Dia menambahkan, sesuai arahan bupati, perlunya sosialisasi tentang virus corona yang maksimal sampai ke pelosok agar seluruh masyarakat Kabupaten Labuhanbatu memahami betul cara penularan virus corona (Covid-19) dan bahayanya. Sehingga masyarakat sadar dan mau melaksanakan himbauan pemerintah menjaga pola hidup bersih, selalu cici tangan pakai sabun, tetap di rumah, menghindari kontak fisik (bersentukan atau cium pipi kanan dan kiri), menggunakan masker, tidak berkumpul-kumpul dan menjauhi keramaian/kerumunan. (*)