Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 10 Agustus 2025

Imbas Corona, Penjahit Sepatu Silau Laut Mengaku Terancam Kelaparan

Redaksi - Minggu, 12 April 2020 09:33 WIB
428 view
Imbas Corona, Penjahit Sepatu Silau Laut Mengaku Terancam Kelaparan
Foto SIB/Mubakhtiar Lubis
BERTAHAN HIDUP : Abdul Rachman warga Dusun 2 Desa Bangun Sari Kecamatan Silau Laut Asahan,yang sehari-harinya penjahit sepatu, mencoba bertahan hidup akibat imbas corona, dengan membuat sapu lidi.
Silau Laut (SIB)
Terdampak pandemik corona, sejumlah warga berpenghasilan rendah di Silau Laut Asahan terancam kelaparan.
Hal itu diungkapkan Abdul Rachman warga Dusun 2 Desa Bangun Sari Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan, yang berprofesi sebagai penjahit sepatu. Menurutnya, saat ini tak ada lagi hasil yang diperoleh dari pekerjaannya, karena sejak pandemik corona,tak ada lagi orang yang datang nenjahitkan sandal dan sepatu ke rumahnya.

Upah dari menjahit sepatu itu, biasanya bisa untuk belanja dapur dan cukup untuk makan sehari bersama isteri dan 1 anak lagi.
Dia sudah dicoba beralih usaha mengumpulkan lidi dari limbah sawit, yang dipungut dari perkebunan sawit, hasilnya juga minim. Dalam sehari, dibantu isteri, hanya bisa mengumpulkan lidi sebanyak 10 Kg tiap hari dan laku dijual ke agen sapu, Rp 2.300/Kg.
"Dengan kondisi seperti ini, kami bertambah sulit mencari nafkah, dan terancam kelaparan," kata Racman yang mengaku tak pernah menerima berupa Program Keluarga Harapan (PKH).

Kepala Desa Bangun Sari Ramlan yang dikonfirmasi melalui telepon membenarkan Rachman tak mendapat bantuan.
Sudah berulang kali diajukannya ke dinas sosial Asahan namun namanya belum keluar.(*)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru