Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Gedung Alat Pantau Gempa Bumi di Labuhanbatu Anjlok

Redaksi - Selasa, 14 April 2020 21:55 WIB
810 view
Gedung Alat Pantau Gempa Bumi di Labuhanbatu Anjlok
SIB/Efran Simanjuntak
ANJLOK: Anak-anak saat bermain, Selasa (14/4/2020), memperhatikan bangunan alat pemantau gempa bumi di Bukit Pasada, Lingkungan Terminal, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, yang anjlok akibat tanahnya longsor.&a
Rantauprapat (SIB)
Gedung alat pemantau gempa bumi (Tsunami Early Warning System) di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, anjlok. Bangunan yang terletak di Bukit Pasada, Lingkungan Terminal, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Rantau Utara, Rantauprapat itu bahkan telah pecah dan retak-retak.


Pantauan hariansib.com, Selasa (14/4/2820), anjloknya bangunan milik negara di bawah kendali Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Parapat Km 5 Desa Sibaganding, Parapat, Simalungun itu, akibat tanahnya longsor.


Letak bangunan induk ukuran 3 x 3 meter tersebut sudah berpindah, berada di bawah bekas lantai dengan jarak sekitar 4 meter. Letaknya pun sudah agak miring. Dinding bangunannya retak-retak dan telah ditumbuhi semak belukar. Diperkirakan sudah hampir setahun.


Sebagian kayu kosen dan pintu bangunan tidak terlihat lagi. Bagian dinding depan telah patah diduga akibat getaran saat bangunan itu anjlok. Sebagian lantai terkuak, terlihat berada di atas.


Antena parabola yang berfungsi sebagai penangkap sinyal yang awalnya berada di atas bangunan dengan titik koordinat Lintang: 2.07 LU-Bujur: 99.83 BT-Elevasi 62 meter itu, tidak terlihat lagi.


Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu, Atia Muchtar Hasibuan SSTP, saat dikonfirmasi, Selasa (14/4/2020), menyebut pihaknya tidak berkaitan dengan bangunan alat pemantau gempa bumi itu.


“Sudah lama saya konfirmasi ke BMKG Medan dan memang sudah lama tidak ada perawatan dan pengawasannya. Kita tidak tahu setatusnya bagaimana, dan itu tidak ada kaitannya sama kita,” sebut Atia. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru