Kisaran (SIB)
Pelaku usaha jasa rental musik Lampendos Grup Kisaran "menjerit" akibat sepi orderan dan pembatalan pesanan sejak pandemi corona merebak.
Pemilik Lampendos Grup, Manimbul Sirait,
Kamis (14/5/2020), mengatakan, setelah adanya imbauan pemerintah tentang sosial distancing dan psysical distancing, bisnis rental musiknya semakin terpuruk.
Manimbul mengaku rugi puluhan juta rupiah per bulan, akibat pembatalan pemesan musik. "Bukan saya saja yang mengalami seperti ini, pemilik rental musik lain di Kisaran juga mengalami hal sama. Dampak Covid-19 ini luar biasa bagi kami," ujar bapak 2 anak itu.
Manimbul menjelaskan, Lapendos Grup yang berdiri 1994 silam memiliki 2 tim dengan 12 anggota. Lapendos Grup melayani musik lengkap seperti keyboard tunggal, pesta batak dan muslim maupun campur sari.
"Sejak pendemi Covid-19 ini, semuanya berhenti total. Sama sekali tidak ada pemasukan, limper pun tidak bisa dihasilkan dari usaha ini. Anggota pun terpaksa diliburkan karena tidak ada job,"ucap Manimbul.
Yang membuat miris, kata Manimbul, sampai sekarang belum ada bantuan yang diterimanya. "Kalau buat saya tidak ada, tidak masalah karena masih ada usaha sampingan lain berupa kebun sawit. Tapi anggota yang tidak ada usaha sampingan maupun skiil selain bermusik bagaimana, mereka jelas kebingungan," kata Manimbul.
Menurut dia, dalam keadaan normal, grup musik Lampendos bisa manggung 10 kali, satu kali manggung berkisar Rp4-6 juta termasuk biaya anggota, mobil transport peralatan, shooting, foto.
"Kalau tidak main seperti sekarang, sudah jelas berapa omzet yang hilang. Bukan omzet saja yang hilang, alat musik pun kalau tidak dimainkan selama satu bulan akan rusak, berkarat, macet bahkan bisa rusak total. Itulah risiko yang saya hadapi saat ini,"ujar Manimbul.
Ia berharap pandemi corona cepat berlalu, supaya aktivitas masyarakat kembali normal. (*)