Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 10 Agustus 2025

Delapan Jenderal Berpeluang Jadi Kapolri

* Kapolri Pensiun Akhir Tahun 2020
Redaksi - Kamis, 11 Juni 2020 11:09 WIB
735 view
Delapan Jenderal Berpeluang Jadi Kapolri
Foto: Dok/Neta S. Pane
Neta S. Pane
Jakarta (SIB)
Enam bulan menjelang masa pensiun Kapolri Idham Azis, bursa calon Kapolri di internal kepolisian mulai marak di pergunjingkan. Sedikitnya ada delapan nama yang disebut-sebut masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri.

Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) dalam rilisnya yang diterima SIB, Kamis (11/6/2020 menyatakan dari pendataan yang mereka lakukan, ke delapan nama itu, terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen).

Ke delapan nama ini mulai dari lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991. Mereka adalah Komjen Rico (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Sigit (Kabareskrim), dan Komjen Gatot (Wakapolri). Sedangkan untuk bintang dua ada Irjen Nana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil (Kapolda Jatim).

"Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan masa pensiun Kapolri, juga ada dua bintang tiga yang akan pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas. Kemudian ada satu penambahan jabatan bintang tiga yakni Kakor Brimob yang mulai awal Juli direncanakan akan diisi jenderal bintang tiga", kata Neta.

Menurut Neta, sesuai prosedurnya, nama-nama calon Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam. Nama-nama yang digodok Wanjakti ini lalu diserahkan Kapolri kepada Presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi 3 DPR. Di sisi lain Kompolnas juga memberikan nama nama calon Kapolri sebagai usulan kepada Presiden.

Dalam bursa calon Kapolri kali ini, IPW melihat ada tiga kelompok yang menonjol, yakni Geng Solo terdiri dari jenderal-jenderal yang pernah bertugas di Solo, Geng Idham jenderal-jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak. Yang menarik dalam dinamika teraktual di Polri, tiga kelompok yang sempat mendominasi putaran elit kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elit kekuasaan internal kepolisian tersebut, yakni Geng Syafruddin, Geng Tito, dan Geng BG.

Dalam sejumlah mutasi di era Kapolri Idham Azis kelompok Syafruddin dan kelompok Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari putaran elit kekuasaan di kepolisian. Sementara Geng BG tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga. Apakah jenderal-jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja.

Selain itu ada dua hal lagi yang menarik untuk dicermati. Pertama, adalah nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Rico disebut sebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, mengingat dia adalah Adimakayasa Akpol 88 B. Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, dimana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi. Kedua, disebut sebutnya nama Irjen Fadil sebagai calon pengganti Idham Azis mengingat Kapolda Jatim itu adalah salah satu "tim sukses" saat Idham mengikuti uji kepatutan di DPR.

"Terlepas siapa pun yang menjadi Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti," ujar Neta. (*)


Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru