Tanah Karo ( SIB)
Di tengah pandemi Covid-19,
sejumlah petani Paya Kuda dan Paya Pinang di Desa Pergendangen Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, mengembangkan komoditas bawang merah berkualitas super di area persawahan.
"Benih bawang merah yang kami tanam ini berasal dari Probolinggo dan Brebes. Benih ini ternyata setelah ditanam di sini hasil produksinya sangat baik dan di atas rata-rata produksinya," kata sejumlah petani bawang merah, Dimas Tarigan, Nelis Peranginangin, Purba Purba dan Nd Revin br Tarigan kepada hariansib.com, Kamis (18/6/2020) di area lahan pertaniannya.
Menurut mereka, awal mula petani menanam bawang ini adalah coba-coba dengan hanya menggunakan benih 30 kilogram saja. Namun, hasilnya cukup memuaskan yakni mencapai 700 hingga 900 kilogram. Dua tahun belakangan ini petani mulai beralih menanam bawang merah dari tanaman cabai.
Selama menanam komoditas ini hampir tidak ada kendala baik terkait tanam, hama, pengairan hingga panen. "Bawang merah bisa dipanen paling lama 70 hari dan hasilnya pun memuaskan, meskipun modal awalnya besar tapi untungnya lebih menjanjikan," ungkapnya.
Sebulan yang lalu para petani bawang sumingrah dengan harga di tingkat petani cukup tinggi, pada kisaran Rp 45 - 50 ribu perkilogram. Namun saat ini harga bawang merah ditingkat petani turun dratis pada kisaran Rp 20 -22 ribu perkilogram, katanya.
Kepala Desa Pergendangen Alimta Ginting mengatakan, petani merasa bersyukur atas panen bawang tersebut di tengah pandemi Covid-19 ini."Ini tentu menjadi penyemangat bagi para petani dan bisa membantu mencukupi kebutuhan bawang merah di Tanah Karo," ujarnya.
Ditambahkanya, karena arena lahan pertanian di persawahan Paya kuda dan Paya Pinang sangat terbatas, para petani hanya bisa menanam benih bawang merah rata -rata sebanyak 40 hingga 60 kg. Namun, hasil panennya cukup memuaskan. Sehingga petani bawang merah merasa sangat terbantu walaupun kondisi saat ini masa pandemi Covid-19.(*).