Sei Kepayang (SIB)
Sekitar 500 hektar tanaman padi di Sei Lebah Desa Perbangunan Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan terancam gagal panen akibat terendam banjir. Curah hujan beberapa hari terakhir ini cukup tinggi.
Tanaman padi yang baru ditanami warga busuk terendam air. Petani diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 4 Miliar. Hal itu mengingat desa yang merupakan salah satu lumbung padi di Asahan itu baru memasuki musim tanam.
Amatan SIB, Jumat (24/7/2020), tanaman padi di Dusun 1 sampai Dusun 10 Sei Lebah Desa Perbangunan Kecamatan Sei Kepayang Asahan, terendam banjir. Selain itu juga, puluhan rumah penduduk di daerah itu juga terendam banjir.
Agustinus Pandiangan, salah seorang warga setempat mengatakan, banjir tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang turun setiap hari dalam satu bulan terakhir ini. Sementara air hujan tidak bisa mengalir ke sungai karena permukaan air sungai sudah lebih tinggi dari pada permukaan tanah.
"Di desa ini ada beberapa aliran air yang mengalir langsung ke Sungai Asahan. Dan secara geografis, Desa Perbangunan ini lebih rendah dari wilayah di sekitarnya, sehingga jika curah hujan tinggi, air dari dataran tinggi mengalir ke desa ini. Daerah yang paling terkena dampaknya yaitu di bagian Barat atau Kuala, terdapat sungai kecil yang juga mengalir ke Sungai Asahan. Namun saat ini permukaan air di Kuala naik sehingga meluap ke areal pertanian, "katanya.
Selain itu sambungnya, daerah pertanian itu juga berbatasan dengan perkebunan sawit PT IPS yang telah membuat tanggul saluran air yang dialirkan langsung ke sungai. Namun disituasi musim hujan seperti sekarang ini, volume air tinggi menyebabkan air hujan tidak mengalir ke sungai karena permukaan air sungai naik sehingga membanjiri areal pertanian dan pemukiman warga desa tersebut.
Oleh karena itu, warga desa Perbangunan yang mayoritas penduduknya petani padi itu berharap, pemerintah setempat bisa berkoordinasi dengan pihak PT. IPS untuk membuat solusi agar dapat mengalihkan aliran air dari areal perkebunan, langsung ke sungai Asahan serta menutup aliran air dari tanggul milik perkebunan ke areal pertanian warga tersebut.
Menanggapi hal itu, Kades Perbangunan Arinton Sihotang mengatakan bahwa pihaknya bersama pemerintah kecamatan Sei Kepayang telah melakukan koordinasi dengan pihak PT IPS untuk melakukan solusi agar banjir yang diakibatkan aliran air hujan bisa dialihkan ke sungai Asahan.
"Sudah kita surati pihak PT. IPS dan mulai hari ini mereka sudah melakukan upaya agar air banjir bisa segera surut. Kami juga sudah turun langsung mengecek ke lokasi dimana saluran air ke sungai Asahan, namun karena curah hujan yang tinggi, permukaan sungai naik sehingga air meluap ke areal pertanian dan pemukiman penduduk. Kita berharap dengan dilakukannya pengerokan aliran air nantinya bisa mengurangi volume air di desa ini," katanya. (*)