Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 09 Juli 2025

Dua Tahun Tidak Kerja karena Sakit, Rumah Kariono Dibedah di Telukpulai Dalam Labura

Redaksi - Minggu, 23 Agustus 2020 12:43 WIB
589 view
Dua Tahun Tidak Kerja karena Sakit, Rumah Kariono Dibedah di Telukpulai Dalam Labura
Dok / Hendri Yanto Sitorus
BERPELUKAN : Kariono berpelukan dengan anggota DPRD Labura Hendri Yanto Sitorus (HYS) sambil menangis haru di kediamannya karena rumahnya dibedah HYS bekerjasama dengan Persatuan Mahasiswa Pemuda (PMP) dan KNPI Labura di Dusun Binaan, Desa Telukp
Labuhanbatu Utara (SIB)
Rumah tidak layak huni yang ditempati Kariono (51) dan istrinya Sutik (50) serta anaknya Adek Sukardi (20) dibedah anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Hendri Yanto Sitorus (HYS) bekerjasama dengan Persatuan Mahasiswa Pemuda (PMP) Labura dan DPD KNPI Labura di Dusun Binaan, Desa Telukpulai Dalam, Kecamatan Kualuhleidong, Kabupaten Labura.

HYS melalui teleponnya, Minggu (23/8/2020) siang, membenarkan, rumah tidak layak huni yang ditempati Kariono bersama keluarganya dibedah. Bedah rumah milik pria yang telah dua tahun tidak bekerja karena sakit itu dilaksanakan melalui program bedah satu rumah dalam satu bulan oleh HYS bekerjasama dengan PMP dan KNPI Labura.

Material untuk bedah rumah itu telah berada di lokasi pembedahan rumah, Sabtu (22/8/2020). " Mudah-mudahan tidak ada hambatan, dalam waktu tidak lama, rumah itu selesai dibedah, " harap politisi Golkar itu.

HYS yang juga merupakan Bakal Calon (Balon) Bupati Labura itu menjelaskan, rumah yang dibedah di Telukpulai Dalam itu merupakan rumah ke-26 yang dibedah. " Rumah Kariono sangat patut dibedah karena tidak layak huni dan semoga pekerjaan bedah rumah itu segera rampung agar Kariono dan keluarganya bisa menikmati rumah layak huni, " imbuhnya.

Kariono di kediamannya, Sabtu (22/8/2020), terharu dan berterimakasih atas kepedulian HYS, PMP dan KNPI Labura yang membedah rumahnya. " Bahagia rasanya, karena tidak terpikir sebelumnya rumah ini bisa diperbaiki karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sulit dan istri bersama anak yang bekerja menjadi buruh memanen kelapa sawit milik orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, " katanya.(*)




Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru