Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025
Seputar Penemuan Mayat Wanita di Tembung

Sebelum Tewas Korban Berpesan ke Anaknya untuk Jaga Cucunya

Redaksi - Senin, 31 Agustus 2020 15:40 WIB
342 view
Sebelum Tewas Korban Berpesan ke Anaknya untuk Jaga Cucunya
Foto Dok/Warga
DISEMAYAMKAN: Jasad  Fitri Yanti yang menjadi korban pembunuhan disemayamkan di rumah duka Jalan Bromo Gang Bahagia, Kecamatan Medan Denai, Minggu (30/2020/8).
Medan (SIB)
Usai diotopsi di RS Bhayangkara Medan, jasad Fitri Yanti (44) yang menjadi korban pembunuhan sadis dan jasadnya ditemukan di semak-semak Jalan Mahoni Pasar II Tembung Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, tiba di rumah duka di Jalan Bromo Gang Bahagia, Kecamatan Medan Denai, Minggu (30/8/2020) malam.

Seorang keluarga almarhum, Ramadius yang diwawancarai wartawan di rumah duka, Senin (31/8/2020) dini hari, mengatakan, sebelum ditemukan tewas, Sabtu (29/8/2020), sekitar pukul 21.00 WIB, korban keluar dari rumah orang tuanya di Jalan Bromo Gang Bahagia dengan mengendarai sepeda motor jenis metik.

"Sekitar 1 jam kemudian seorang anak laki-laki korban menelepon ibunya untuk menanyakan keberadaannya. Korban pun mengatakan jika ia berada di kawasan Tembung bersama temannya. Korban juga berpesan kepada anaknya untuk menjaga cucunya," kata Ramadius.

Sekira pukul 23.00 WIB, sambungnya, anak korban kembali menghubungi nomor handphone ibunya, namun sudah tidak aktif lagi. Malam itu juga keluarga mencari keberadaan korban. Esok harinya (Minggu) pagi kekuarga mendapat kabar korban ditemukan warga telah tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Seluruh keluarga sungguh tak menyangka bahwa pesan korban tersebut merupakan perkataan terakhirnya," ujarnya.

Lanjut Ramadius, korban selama 4 bulan terakhir tinggal bersama orang tuanya di Jalan Bromo Gang Bahagia, lantaran sering bertengkar dengan suaminya berinisial FP.

"FP suami kedua korban, mereka sudah 3 tahun berumah tangga. Selama ini korban dan FP tinggal di Pasar V Tembung. Karena sering berantem dengan suaminya, korban kembali ke rumah orang tuanya. Dari suaminya yang kedua mereka belum punya anak.

Sedangkan dari suami pertama mempunyai tiga anak (1 laki-laki dan 2 perempuan) yang sudah dewasa. Anak korban yang laki-laki sudah berumah tangga dan sudah punya anak," katanya.

Masih diungkapkan Ramadius, 3 hari sebelum ditemukan tewas, korban pernah mengatakan kalau ia pernah diancam FP akan digorok.

"Semenjak itu korban jika bertemu FP menjadi ketakutan lantaran takut digorok," bebernya.

Hal senada juga disampaikan Nobon, tetangga korban di Pasar V Tembung. Ia menyebutkan korban sering mendapat perlakuan kasar dari FP jika sudah marah.

"Selain dianiaya, korban juga pernah di sekap dalam rumah. Dia juga sering curhat sama saya soal rumah tangganya karena kerap diperlakukan kasar," ucapnya.

Terpisah, Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Ricky Pripurna Atmaja yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bersama Sat Reskrim Polrestabes Medan masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru