Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Pemko Medan Apresiasi Survei Mikrozonasi BMKG

Redaksi - Selasa, 24 November 2020 18:35 WIB
514 view
Pemko Medan Apresiasi Survei Mikrozonasi BMKG
Foto SIB Dok Humas Pemko Medan
Serahkan Peta : Kepala Pusat Seismologi Teknik Bambang Setyo  menyerahkan hasil survei serta peta klasifikasi jenis tanah berdasarkan VS30 Kota Medan Tahun 2020 kepada Asmum Setdako Medan Renward Parapat dalam Kunker di Balai Kota Meda
Medan (SIB)
Pemko Medan mengucapkan terimakasih dan memberi apresiasi kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atas selesainya kegiatan mikrozonasi yang dilakukan di Kota Medan. Dengan kegiatan tersebut, dapat diketahui kondisi sekaligus upaya antisipasi terhadap wilayah Kota Medan yang rentan terjadi bencana.
Apresiasi itu disampaikan Pjs Walikota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT diwakili Asisten Adiministrasi Umum (Asmum) sekaligus Plt Asisten Pemerintahan (Aspem) Setdako Medan Renward Parapat ketika menerima kunjungan kerja (Kunker) BMKG Balai Besar Wilayah I Medan di Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (24/11/2020).
Selain bersilaturahmi, rombongan Kunker yang dipimpin Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat Bambang Setyo Prayitno juga bertujuan menyerahkan hasil survei Kegiatan Mikrozonasi Parameter VS30, Indeks Kerentanan Seismik dan Kedalaman Engineering Bedrock di Kota Medan.
Dikatakan Asmum, BMKG Balai Besar Wilayah I Medan telah melaksanakan survei mikrozonasi sebagai upaya memetakan kerentanan tanah di Kota Medan. Menurutnya, hal itu sangat diperlukan dan membantu dalam perencanaan pembangunan infrastuktur Kota Medan yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat bencana alam, terutama guncangan gempa.
“Terimakasih karena BMKG telah melakukan survei mikrozonasi. Dengan demikian, penataan ruang Kota Medan dapat menjadi lebih baik dengan merujuk dan berpedoman pada hasil survei. Sebab, pembangunan infrastuktur kini telah dan harus mengarah pada pembangunan yang berbasis mitigasi,” katanya.
Diungkapkan Renward yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring, Indonesia rentan terhadap bencana alam karena berada pada pertemuan sirkum pasifik dan mediteranial. Karena itu, perencanaan dan program pembangunan perlu memuat hal yang tanggap resiko bencana, agar mengurangi dan meminimalisir potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
“Hasil survei ini menjadi saran, pedoman dan rujukan bagi Pemko Medan dalam pembangunan kota yang lebih baik, terutama pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap dampak bencana alam. Dengan begitu, selain mengurangi kerugian materil sekaligus juga meminimalisir berkurangnya angka korban jiwa yang mungkin diakibatkan terjadinya bencana, dalam waktu yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi,” harapnya.
Sementara dikatakan Kepala Pusat Seismologi Tekhnik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat Bambang Setyo Prayitno, kehadiran pihaknya untuk berdiskusi dengan Pemko Medan sekaligus menyampaikan hasil survei mikrozonasi yang telah dilakukan.
Diterangkan, mikrozonasi menjadi bentuk kontribusi BMKG sebagai upaya mitigasi di Kota Medan karena menjadi salah satu kota di Indonesia yang berada di sekitar jalur sesar aktif atau rentan terjadinya bencana.
“Kegiatan ini bertujuan agar pembangunan kontruksi dan infrastruktur di Kota Medan dilakukan dengan mempertimbangkan resiko yang disebabkan oleh aktivitas seismik. Karena itu, perlu didukung dengan informasi karakteristik bawah permukaan yang didapat melalui hasil survei,” ungkapnya.

Dijelaskan, pengukuran parameter kerentanan seismik yang dilakukan BMKG terdiri dari kerentanan seismik atau mikrozonasi, yang meliputi pengukuran Mikrotremor Array, Multichannel Analysis Surface Wave (MASW) dan periode dominan tanah.
“Dengan hasil survei ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi Pemko Medan dalam penyusunan tata ruang dan peraturan. Selain itu, juga memudahkan penyusunan perencanaan bangunan, tahan gempa bumi serta perumusan kebijakan, penyiapan, penanganan dan manajemen bencana gempa bumi,” paparnya.
Di hadapan perwakilan OPD dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR), Dishub, Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Tata Pemerintahan (Tapem), Bambang mengapresiasi Pemko Medan atas dukungan yang diberikan sehingga survei mikrozonasi dapat dilakukan dan berjalan dengan lancar.
"Survei di Kota Medan dapat dilakukan dengan baik atas dukungan yang diberikan. Selain Kota Medan, kami juga melakukan survei di Serang dan Surabaya. Semoga upaya yang dilakukan bersama dapat memberikan hasil maksimal dan optimal terutama dalam pembangunan kota,” pungkasnya.
Di akhir pertemuan, Kepala Pusat Seismologi Teknik Bambang Setyo menyerahkan hasil survei serta peta klasifikasi jenis tanah berdasarkan VS30 Kota Medan Tahun 2020 kepada Asmum. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru