Binjai (SIB)
Pasangan Lisa-Sapta tawarkan program akan membangun Kawasan Industri Binjai (KIB) sebagai solusi mensejahterakan masyarakat dan menjadi sumber PAD Kota Binjai.
Sementara pasangan Rahmat Sorialam-Usman Jakfar dan Juliadi-Amir Hamzah menyikapinya sebagai sebuah program yang membutuhkan proses panjang dan masih harus menyelesaikan sejumlah masalah seperti alas hak dan pembuatan RTRW.
Hal itu merupakan materi debat pada tahapan penajaman visi misi calon dalam topik upaya mensejahterakan masyarakat pada Debat Publik putaran akhir Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Binjai yang diselenggarakan KPU Binjai, Kamis (3/12/2020) di Hotel Kardopa Binjai.
Debat putaran akhir itu menghadirkan pasangan H Rahmat Sorialam SH MH- DR H Usman Jakfar LC MA , Hj Lisa Andriani SPsi- H Sapta Bangun SE dan H Juliadi SPd MM- Drs H Amir Hamzah MAP.
Tawaran program itu cukup menarik karena Pasangan Lisa-Sapta melihat bahwa rencana pembangunan KIB di atas lahan 132 hektar itu terintegrasi dengan program pemerintah pusat yang telah membuka akses Jalan Tol Binjai - Belawan-Kuala Namu.
Bahkan Lisa memaparkan bahwa rencana pembangunan itu sudah diawali Pemko Binjai dengan membuka akses jalan menuju ke kawasan Tuuggurono Kecamatan Binjai Timur (sebagai tempat kawasan KIB)
Program pembanding yang diberikan pasangan Rahmat Sorialam-Usman Jakfar adalah pengembangan ekonomi kreatif dengan menopang UMKM dengan pemberian modal berkala pada UMKM sehingga produk UMKM bisa bangkit dan bersaing hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.
Sementara pasangan Juliadi-Amir Hamzah melihat bahwa pembangunan terminal akan bisa membuat Kota Binjai tidak hanya sebagai kota transit tapi bisa menjadi kota sedang dan kota besar dalam posisi Kota Binjai sebagai pintu masuk ke ibu kota Provinsi Sumut.
Adu debat menyangkut solusi penanggulangan narkoba pasangan Lisa Sapta juga menawarkan program konseling calon pengantin (Catin) dimana program itu sudah dijalankan dalam pemerintahan saat ini.
Hal yang sama juga ditawarkan pasangan Rahmat -Sorialam dan pasangan Juliadi-Amir Hamzah walaupun tidak menyebut secara spesifik nama program itu yang akan dilakukan.Dan keduanya melihat penanggulangan narkoba menjadi hal yang utama di Kota Binjai.
Menyangkut program untuk membuat trademark (julukan) Kota Binjai, Lisa-Sapta konsisten untuk mempertahankan julukan Kota Binjai sebagai "Kota Rambutan". Untuk mewujudkannya telah merencanakan bahwa setiap halaman rumah di Kota Binjai akan ditanam minimal 1 pohon rambutan.
Sementara pasangan Rahmat lebih memilih Kota Binjai dikenal sebagai Kota Ekonomi Kreatif dengan membangkitkan UMKM, karena ada tercatat 1450 pelaku UMKM. Sementara pasangan Juliadi -Amir Hamzah memilih Kota Binjai dikenal sebagai "Kota Ulama" dengan melahirkan ulama,- ulama handal seperti banyak ulama yang sudah berkiprah di tingkat nasional dan berasal dari Kota Binjai.
Dalam closing statement Rahmat- Sorialam bertekad akan membuat Kantor Wali Kota dan Rumah Dinas Wali Kota merasa dimiliki semua warga Kota Binjai.
Sementara Pasangan Lisa-Sapta menutup debat dengan melempar statemen bahwa kemampuan dalam memimpin Kota Binjai membutuhkan figur yang memiliki jiwa kepemimpinan yang bertanggugjawab dan efektif dan mendapat dukungan dari seluruh warga.
Sementara Juliadi mengajak warga kota Binjai agar menjalakan protokol lesehatan saat menggunakan hak suaranya pada Pilkada 2020.
Awal debat putaran akhir itu Ketua KPU Binhai Zulfan Efendi menyampaikan agar para Paslon dan semua elemen masyarakat sama sama mensukseskan Pilkada Kota Binjai 9 Desember 2020 dan tentu dengan menjalankan protokol kesehatan.
Ketua KPU yang juga didampingi Komisioner KPU Binjai Bidang Parmas dan Sumber Daya Manusia, Robby Effendi mengatakan Debat Publik tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak boleh ada pergerakan masa.
Peserta yang boleh masuk ke ruangan debat dibatasi jumlahnya hanya Paslon, 4 orang tim sukses masing-masing Paslon, Komisioner KPU dan 2 dari Bawaslu Binjai.
" Panelisnya Prof Syahrin Rektor UIN Sumut, Prof Katimin Dosen UIN Sumut, Hendra Harahap Dosen Fisip USU, Agus Supriadi Dosen Fisip USU dan Zainuddin Dosen Fakultas Hukum UMSU dengan Moderator Zulkarnain Nasution yang juga Dosen UIN Sumut," ucapnya.(*)