Tiga Balata (SIB)
Sebanyak 190 warga Nagori Sibungabunga meminta 8 unit kandang ayam di sekitar pemukiman masyarakat dan umbul air ditutup karena aroma limbah ayam sangat menyengat, mengundang banyak lalat hingga membuat lingkungan tidak sehat.
Penutupan kandang ayam itu disampaikan perwakilan warga Nagori Sibungabunga Ramlan ketika rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jorlang Hataran Simalungun, Senin (22/2/2021), di Kantor Kepala Desa Sibungabunga, menanggapi surat keberatan masyarakat terkait keberadaan kandang ayam yang sudah meresahkan masyarakat.
Rapat dihadiri Camat Girsang Sipangan Bolon Saryaman Samosir dan jajarannya, Kapolsek Tiga Balata Iptu A Simbolon, Danramil 09/Tiga Balata Kapt Inft Leo Sianturi, Kepala Desa Sibungabunga Andy Julian, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Peternak Ayam dan warga.
Melalui perwakilan masyarakat Ramlan mengatakan, sekitar 190 lebih masyarakat Nagori Sibungabunga telah menyetujui dan membubuhkan tanda tangan agar 8 unit kandang ayam yang tersebar di sekitar pemukiman masyarakat ditutup, karena telah menganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan hidup akibat limbah ayam mengeluarkan aroma menyengat selama 24 jam dan lalat beterbangan hingga ke rumah warga.
Tokoh Agama Islam, Irwandi Nagori Sibungabunga mengakui masyarakat telah resah karena keberadaan 8 unit kandang ayam berkapasitas ribuan ekor di sekitar pemukiman Nagori Sibungabunga setiap hari mengeluarkan aroma tak sedap dari limbah ayam sehingga menganggu konsentrasi warga ketika beribadah di masjid. Lalat juga beterbangan hingga masuk ke pemukiman dan ketika acara sosial masyarakat.
"Masyarakat sudah resah, gelisah karena kehadiran peternakan ayam dan salah satu kandang ayam hanya berjarak beberapa meter dari umbul air yang saat ini masih digunakan masyarakat. Kami tidak setuju dengan keberadaan kandang ayam di sekitar pemukiman," ujar Iswandi.
Sementara tokoh masyarakat Nagori Sibungabunga, JP Damanik meminta kepada pemerintah untuk membuat solusi yang terbaik sehingga kehadiran peternakan ayam di Nagori Sibungabunga tidak meresahkan masyarakat dan juga tidak merugikan para peternak ayam yang juga warga Nagori Sibungabunga.
Sementara para peternak ayam melalui
Ketua Panguyuman A Silalahi mengakui peternakan ayam di Nagori Sibungabunga berkapasitas ribuan ekor ayam hingga saat ini belum memiliki izin dari Dinas Lingkungan Hidup, karena para peternak belum mengerti dan mengetahui tatacara mengurus mengurus izin.
Menurut peternak ayam lainnya, F Sinaga usaha ternak ayam di Nagori Sibungabunga merupakan Usaha Kecil Menengah karena masih berkapasitas di bawah 15.000 ekor dan pihaknya akan berupaya untuk mengurangi aroma limbah dan lalat di lingkungan masyarakat.
Menanggapi keluhan masyarakat dan pengusaha ternak ayam, Forkopimcam Jorlang Hataran melalui Camat Septiaman berjanji kembali menggelar rapat pekan depan dan akan mengundang Dinas Lingkungan Hidup Simalungun, Dinas Pertanian dan Peternakan dan Dinas Perizinan serta penyedia pakan ternak ayam untuk meninjau kelayakan kandang ayam di Nagori Sibungabunga.
Sebelum rapat ditutup, perwakilan masyarakat Ramlan menyetujui hasil rapat dan akan menunggu hasil peninjauan dari intansi terkait.(*)