Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Sungai Lau Rambong di Karo, Dinormalisasi dengan Swadaya Warga

Redaksi - Kamis, 21 Maret 2024 19:55 WIB
256 view
Sungai Lau Rambong di Karo, Dinormalisasi dengan Swadaya Warga
Foto : harianSIB.com/Theopilus Sinulaki
NORMALISASI:  Sungai Lau Rambong Desa Perbulan Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo dinormalisasi dengan menggunakan eskavator atas swadaya masyarakat, Kamis (21/3/2024). 

Setelah sekian lama warga berharap perhatian pemerintah untuk normalisasi sungai Lau Rambong Desa Perbulan Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo, akhirnya warga berinisiatif melakukan normalisasi dengan menggunakan alat berat dengan swadaya warga.

Hal itu dibenarkan Doni Sitepu dan Binar Situmorang perwakilan petani areal Lau Rambong kepada harianSIB.com saat memantau pekerjaan pengorekan dasar sungai, Kamis (21/3/2024) sore.

Disebutkan, para petani sepakat untuk menyewa eskavator dari luar daerah untuk pengerukan dasar sungai Lau Rambong yang telah bertahun-tahun lamanya mengalami pendangkalan.

"Pengorekan ini terpaksa dilakukan karena musim tanam awal April 2024 akan tiba. Sementara bila hujan turun, dipastikan areal pertanian Lau Rambong akan tergenang banjir," ungkap Donni Sitepu.

Secara rinci disampaikan, ada beberapa titik tanggul sungai rusak akibat diterjang air saat musim penghujan tahun lalu. Akibatnya, air banjir terus meluas mencapai puluhan hektar.

Terkait biaya sewa alat berat, disebutkan, dilakukan pengutipan bagi setiap pemilik lahan di kawasan areal pertanian Lau Rambong yang terdampak banjir secara sukarela.

"Kami melakukan pengutipan secara sukarela bagi setiap pemilik lahan sawah yang terdampak banjir," ungkap Situmorang.

Amatan harianSIB.com di lapangan, pengorekan dasar sungai dilakukan dengan alat berat jenis eskavator sepanjang 500 meter dari titik awal bawah jembatan Lau Rambong dengan kedalaman 1,5 meter.

"Kita berharap genangan air yang masih terjadi di areal persawahan segera akan berakhir dan kembali awal musim tanam tahun ini, kembali dapat ditanami," ujar Binar Situmorang. (*)



Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru