Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 08 Agustus 2025

Sebar Perdamaian, Ribuan Pelajar dan Mahasiswa Main Angklung di Gedung Sate

- Senin, 21 November 2016 19:32 WIB
304 view
Sebar Perdamaian, Ribuan Pelajar dan Mahasiswa Main Angklung di Gedung Sate
Bandung (SIB)- Ribuan pelajar dan mahasiswa tumpah ruah di halaman Gedung Sate untuk memeriahkan Hari Angklung Dunia 2016. Mereka kompak memainkan alat musik tradisional berbahan bambu khas Jawa Barat ini dengan mempersembahkan sejumlah lagu daerah Indonesia. Bukan hanya mengajak masyarakat dunia melestarikan angklung, kegiatan tersebut menggelorakan seruan menyebarkan perdamaian melalui angklung.

UNESCO menetapkan angklung sebagai warisan dunia tak benda asli Indonesia pada November 2010 silam di Nairobi, Kenya. "Angklung ini sudah menjadi budaya dan milik dunia," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher saat memberikan sambutan Hari Angklung Dunia di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (20/11).

Dia menjelaskan, warga Jawa Barat serta masyarakat nusantara dan bangsa dunia harus berkomitmen melestarikan keberadaan angklung. Selain itu, sambung Aher, masyarakat Jawa Barat mesti menjadi bagian paling depan untuk menjaga alat musik tersebut.

"Angklung kan milik kita, harus diwariskan dan dilestarikan oleh kita dan bangsa dunia. Tetapi persoalannya, tak mungkin warga di luar Jawa Barat memelihara dan melestarikan angklung tanpa dikomandoi dan diteladani warga Jawa Barat. Meski sudah milik masyarakat dunia, warga Jawa Barat harus paling depan melestarikan angklung," tutur Aher.

Dalam kesempatan tersebut, Aher meminta seluruh pemain angklung yang hadir di lokasi acara untuk mengangkat angklung di tangan masing-masing. Dia berucap melalui pengeras suara agar mereka yang terdiri pelajar tingkat TK hingga SMA dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi untuk bersiap bersama-sama menggoyangkan angklung.

"Saya komandoi ya. Getarkan dunia dengan angklung," kata Aher berteriak yang disambut suara lantunan berbagai nada.

Aher lalu menyampaikan pesan kepada mereka bahwa angklung bisa menjadi simbol perdamaian bangsa-bangsa dunia. "Sebarkan perdamaian ke dunia dengan angklung," ucap Aher yang lagi-lagi dibalas suara angklung.

Ketua Pelaksana Angklung Day 2016, Aliza Abdul Azis, menyebutkan para peserta yang mengikuti acara memainkan angklung bersama-sama ini dari 144 sekolah tingkat TK hingga SMA di Jawa Barat. Event yang digelar Disparbud Jabar ini rutin berlangsung tiap tahun.

"Kalau tahun ini ada sekitar enam ribu pemain angklung yang hadir," ujar Aliza.

Seluruh pemain angklung ini menembangkan sejumlah lagu di antaranya 'Peyeum Bandung' dan 'Yamko Rambe Ramko'. Mereka tampak gembira sambil menari mengikuti iringan musik dan lantunan penyanyi.

"Dalam acara ini, kami ingin angklung sebagai alat perdamaian dan pemersatu bangsa," kata Aliza.

Kadisparbud Jawa Barat Ida Hernida menyebutkan kegiatan ini merupakan wujud nyata masyarakat Jawa Barat dalam upaya memelihara dan mengembangkan seni angklung. "Acara seperti ini menjadi motivasi bagi pelatih, pengajar, pelajar dan mahasiswa untuk terus mencintai seni khususnya seni angklung," tutur Ida.

Puncak event tersebut ditutup dengan deklarasi terbentuknya Asosiasi Angklung Indonesia (AAI). (detikcom/y)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru