Jakarta (SIB) -Dua narapidana (napi) Lapas Kelas II A Besi Pulau Nusakambangan, Cilacap, kabur. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) mengatakan kedua napi tersebut kabur melalui pos atas yang tidak dijaga petugas.
Kepala Sub Bagian Humas Ditjen PAS Syarpani mengatakan kedua napi bernama Hendra bin Amin dan Agus Triyadi bin Masimun itu kabur pada Minggu (9/7).
Saat itu, lapas hanya dijaga tiga orang sipir.
"Petugas jaga waktu kejadian hanya 3 orang. Dua petugas berjaga di pintu keluar dan masuk, dan satu (petugas) di blok hunian. Sementara 6 pos (yang berada) atas kosong," jelas Syarpani saat berbincang melalui telepon, Senin (10/7).
Syarpani mengatakan seharusnya ada empat petugas yang berjaga. Namun, satu petugas sedang sakit sehingga tidak bisa masuk. Minimnya penjagaan itu, kata Syarpani, karena jumlah personel yang kurang.
"Harus disampaikan 6 pos atas kosong karena tidak ada (petugas yang berjaga). 1 (petugas izin) sakit, (sehingga) hanya ada 3 petugas yang berjaga. Enam pos atas itu memang biasa kosong," terangnya.
Kedua napi itu diketahui kabur dengan cara memanfaatkan kondisi bangunan yang lapuk. Keduanya menjebol plafon, memindahkan genting, dan kabur melalui pos atas yang tidak dijaga.
"Dua napi ini sama-sama di blok itu. Pukul 12.30 WIB itu masih ada, pukul 13.00 WIB itu sudah kabur. Plafon itu rapuh, termasuk atapnya juga, Kakanwil Jawa Tengah sudah mengusulkan untuk perbaikan," terangnya.
"Kondisi bangunan lapuk memudahkan akses mereka keluar, ditambah petugas 6 pos pengamanan kosong karena kurangnya petugas. Jadi harusnya di tiap pos terisi, adakan pembangunan pos baru, pos lama itu kosong. Di pintu aja dua, di dalam blok yang luas itu saja hanya 1 orang saja yang jaga. Ini fakta di lapangan," sambung Syarpani.
Saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap dua napi tersebut. Syarpani mengatakan pihaknya bekerja sama dengan TNI dan polisi menyisir kawasan pantai di Nusakambangan.
"Langkah yang kita lakukan bekerja sama TNI, Kopasus, melakukan pengejaran dan menyisir di tempat yang diduga (tempat persembunyian). Seluruh pantai (disisir) bekerja sama tni-polri untuk mengejar (kedua napi yang kabur), dipastikan sampai saat ini mungkin masih berada di pulau Nusakambangan," urainya.
Syarpani menyadari personel pengamanan Ditjen PAS terbatas. Untuk itu pihaknya sedang gencar melakukan penguatan bagi petugas keamanan di lapas dengan cara membuka kegiatan konsultasi teknis bagi sipir-sipir lapas.
"(Saat ini) gencar penguatan bagi petugas keamanan, jadi Menkumham sudah membuka kegiatan konsultasi teknis penguatan pengamanan bagi petugas pintu utama dan blok hunian. Jadi kita besok juga akan ke Medan untuk memperkuat wilayah di Sumatera Utara. Hanya itu yang kita lakukan dengan personel sedikit," urainya.
(detikcom/d)