Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 04 Juni 2025

Viral, Penyerangan dan Percobaan Pembunuhan Kiai di Lamongan

- Senin, 19 Februari 2018 17:04 WIB
534 view
Viral, Penyerangan dan Percobaan Pembunuhan Kiai di Lamongan
Lamongan (SIB)- Viral penyerangan dan percobaan pembunuhan terhadap seorang kiai di Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah Karangasem, Lamongan.
Informasi di Facebook yang diunggah 'Website Sang Pencerah' itu menyebutkan jika sang kiai bernama KH Hakam Mubarok (Putra KH Abdurrahman Syamsuri) diserang orang gila saat akan melakukan salat dzuhur. Pelaku berhasil diamankan pendekar Tapak Suci Muhammadiyah.

Dari gambaran foto yang diunggah, seorang pria tampak bersimbah darah dengan kedua tangan diikat ke belakang. Setelah itu tubuh pria tersebut digotong ramai-ramai oleh polisi dan santri Ponpes tersebut.

Pria tersebut dibawa ke Mapolres Lamongan untuk diamankan. Sementara sang kiai bersama dengan Kapolres Lamongan di Mapolres Jalan Kombespol M Duryat.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku sudah diamankan oleh Polres Lamongan.

"Dari perkataan pak kiai, pelaku katanya orang gila. Segala sesuatu berhubungan dengan itu, kita selidiki, apakah betul-betul gila atau tidak," kata Barung.
Pengakuan Kiai Hakam

Sementara itu KH Hakam Mubarok menuturkan penyerang tersebut diduga mengalami gangguan jiwa. Orang tersebut marah saat dibangunkan saat menjelang pelaksanaan salat dzuhur.

"Itu waktunya salat Dzuhur. Karena ada pemandangan kurang bagus, saya perintah keluar. Jangan (tidur) di sini mau salat," kata KH melalui pernyataannya yang direkam melalui video dan diterima, Minggu (18/2).

Dalam video tersebut, Kiai Hakam menerangkan, telah menyuruh orang tak dikenal yang sedang tidur di pendopo untuk bangun, tapi tidak dihiraukannya.
"Pendopo memang tempatnya tamu-tamu," ujarnya.

"Setelah saya suruh (bangun) nggak mau, saya seret sarungnya, masih nggak mau. Kemudian dia punya jajan, punya makanan, saya buang. Langsung dia berdiri dan menantang saya," ujarnya.

"Ayo saya berani gelut. Saya berani berkelahi. Nggak wedi karo awakmu (nggak takut dengan kamu)," ujar Kiai Hakam menirukan pernyataan dari orang tak dikenal itu.

Ia menerangkan, sudah bertengkar dengan pelaku. Namun, keduanya tidak ada yang terkena pukulan.

"Saya nggak kena. Dia juga nggak kena. Akhirnya saya lari. Ternyata saya lari dikejar, kira-kira sekitar 300 meter dikejar terus. Saya sudah kehabisan nafas, akhirnya saya jatuh," tuturnya.

"Setelah saya jatuh, ada masyarakat mengatakan bahwa saya dikejar orang gila. Kemudian, masyarakat menghadang orang gila itu. Orang gila kemudian diamankan dibawa ke pendopo dan ditanya macam-macam," jelasnya. (detikcom/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru