Jakarta (SIB) -Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, mengimbau agar calon penumpang teliti sebelum membeli tiket penerbangan periode Lebaran 2018. Baik membeli di agen travel, maupun secara online.
Adapun yang harus diteliti adalah jenis biaya yang dibebankan serta jenis penerbangan (langsung atau transit). Menurutnya, semua biaya dalam tiket sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
"Dalam PM itu ada harga tertinggi tarif tiap rute langsung (bukan transit) setiap rute domestik kelas ekonomi saja, bukan yang lain. Jadi silakan masyarakat mengeceknya sebelum membeli tiket," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/6).
Ia pun menegaskan bahwa maskapai tidak boleh menjual tarif pesawat di atas yang sudah ditetapkan pemerintah. Maskapai yang melanggar akan dikenakan sanksi peringatan hingga pembekuan rute penerbangan.
Tarif yang dimaksud bukanlah harga tiket. Untuk harga tiket, tarif masih ditambah pajak dan asuransi. Selain itu, tarif tersebut juga harus disesuaikan dengan layanan di maskapai.
Untuk maskapai full service seperti Garuda dan Batik Air diperbolehkan menjual tarif sebesar 100%. Untuk medium service seperti Sriwijaya dan NAM air boleh menjual maksimal 90% dan LCC (Low Cost Carrier-penerbangan murah) seperti Lion, Citilink, dan Indonesia AirAsia boleh maksimal 85%.
LAPORKAN
Ditjen Perhubungan Udara akan melakukan pengawasan yang difokuskan di 36 bandar udara dan telah menyebar inspektur dari Direktorat Angkutan Udara serta Kantor Otoritas Bandar Udara di seluruh Indonesia untuk melakukan pengawasan terkait tarif dengan cara menyamar. Pengawasan juga dilakukan melalui agen tiket dan pengawasan secara online.
Agus turut mengajak masyarakat untuk mengawasi penjualan tiket pesawat. Jika melihat ada pelanggaran, bisa segera melapor ke contact center 151 atau media sosial @djpu151 serta melapor ke posko Lebaran di tiap bandar udara.
Sementara itu, Ditjen Perhubungan Udara juga sudah melakukan ramp check sebanyak 1.026 pemeriksaan terhadap 468 pesawat maskapai nasional (beregistrasi PK). Jumlah pemeriksaan sebanyak itu dilakukan mulai 1 Mei hingga 9 Juni lalu.
Agus Santoso mengatakan, dari hasil ramp check, tidak banyak didapat temuan yang berarti dan bisa mengganggu keselamatan operasional penerbangan.
"Dari hasil ramp check, semua pesawat layak terbang. Temuan-temuannya sangat kecil dan sebagian besar sudah langsung diperbaiki dan disampaikan surat pemberitahuan kepada operator terkait," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/6).
Jumlah pesawat yang laik terbang pada masing-masing operator antara lain Garuda Indonesia 142 pesawat, Citilink Indonesia 52 pesawat, Sriwijaya Air 36 pesawat, NAM Air 15 pesawat, Lion Air 100 pesawat, Batik Air 48 pesawat, Wings Air 52 pesawat, Indonesia AirAsia 15 pesawat, Indonesia AirAsia Extra 9 pesawat, Trigana Air 11 pesawat, Travel Express Aviation 4 pesawat, dan Transnusa Aviation Mandiri 6 pesawat.
Ramp check persiapan angkutan Lebaran dilaksanakan pada 17 lokasi Bandar Udara, yaitu Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kualanamu Medan, Makassar, Denpasar, Lombok, Manado, Ende, Gorontalo, Gunungsitoli, Kupang, Labuan Bajo, Manokwari, Nabire, Riau, Sentani dan Ternate.
Sedangkan pelaksanaan ramp check Lebaran dilakukan pada maskapai penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal di 36 lokasi bandara, yaitu Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya.
Kemudian Balikpapan, Denpasar, Lombok, Manado, Makassar, Medan, Ambon, Padang, Banjarmasin, Palembang, Batam, Palangka Raya, Tarakan, Pekanbaru, Banda Aceh, Kupang, Lampung, Pontianak, Jayapura, Pangkal Pinang, Biak, Gorontalo, Sorong, Jambi, Palu, Ternate, Tanjung Pinang, Bengkulu dan Kendari.
TINJAU RAMP CHECK
Menhub Budi Karya Sumadi juga sudah meninjau lokasi uji ramp check pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Budi mengatakan hasil uji ramp check di Bandara Halim Perdanakusuma mencapai 100 persen.
"Tadi juga ke uji ramp check. Presentasi ramp check mendekati 90 persen dan hari ini sudah 100 persen," kata Budi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Budi mengaku sebelumnya juga melakukan uji ramp check angkutan Lebaran di berbagai daerah. Menurut Budi, hasilnya pun sama baiknya.
"Tadi di Lampung juga lihat ada ramp check. Harapan kita mudik lebaran ini tetap baik. Tadi siang saya ke Merak dan Bakaheuni," ujar Budi.
"Sebelumnya, beberapa hari lalu saya juga ke beberapa tempat. Di Kertajati, Kertosono pun mudik berlangsung baik," sambungnya.
Selain itu, Budi menjelaskan pergerakan penumpang di dua bandara yang berada sekitar Jakarta mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Bandara Halim mengalami peningkatan 16 persen, sedangkan Bandara Soekarno Hatta meningkat 13 persen.
"Di Halim itu pertumbuhan dibanding tahun lalu naik 16 persen, sedangkan Bandara Soetta 13 persen. Soetta menembus rekor dalam 4 hari menembus rekor sekitar 830.000 (penumpang, red). Jadi per hari ada 200, padahal biasanya 180 artinya prediksi kita di H-6 dan H-7 terjadi. Tapi alhamdulilah rekan-rekan bisa menyelesaikan dan saya cek penumpang juga happy-happy," ungkapnya. (detikcom/h)