Belawan (SIB)
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) mendukung percepatan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Proyek Strategis Nasional dan dijadikan sebagai Hub Internasional.
Hal tersebut dikatakan, Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Teransportasi, Kemenkomarves, Ayodhia Kalake saat bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kuala Tanjung Port and Industrial Estate serta Pelabuhan Belawan, Kamis (8/10) dan Jumat (9/10).
Lebih lanjut dikatakannya, dukungan tersebut dilakukan karena sesuai dengan angka trafik serta semakin banyak kapal yang memanfaatkan operasionalnya, Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di kawasan Selat Malaka memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan.
Disebutkan, Kemenkomarves juga akan membantu akselerasi pengembangannya dan melakukan mapping hambatan yang dihadapi serta membantu mencarikan jalan keluar.
Pihak Kemenkomarves juga mengatakan, kemajuan Pelabuhan Kuala Tanjung juga tergantung dukungan konekvitas akses jalan dan kereta api. Jika semua infrastrukturnya telah rampung operasional Pelabuhan Kuala Tanjung akan optimal.
Sebelumnya pada kunjungan kerja tersebut, Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1, Dani Rusli Utama memaparkan, sejak beroperasi pada 2019, kinerja Pelabuhan Kuala Tanjung terus meningkat dengan semakin banyaknya kunjungan kapal serta aktivitas bongkar muat petikemas, curah cair dan general cargo.
Sejak bulan Januari hingga September tahun 2020, bongkar muat peti kemas sebanyak 34.857 box, tumbuh 52,41 persen dari realisasi tahun 2019 sebesar 22.870 box.
Kenaikan tersebut juga diikuti dengan kenaikan bongkar muat curah cair yakni mencapai 252.597 ton, tumbuh lebih dari dua kali lipat dari realisasi tahun 2019 yakni 102.200 ton. Sedangkan realisasi bongkar muat general cargo sampai dengan September 2020 sebesar 54.879 ton, tumbuh signifikan dari pencapaian tahun 2019, yakni 16.970 ton.
"Pelabuhan Kuala Tanjung mengalami pertumbuhan positif yang menandakan adanya respon positif dari pasar, adanya dukungan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, konektivitas antara pelabuhan dengan kereta api, dan jalan tol akan menjadi motor penguat kemajuan Pelabuhan Kuala Tanjung, dan Pelindo 1 siap menerima investor untuk bekerjasama dan mendukung kegiatan investasi,†jelas Direktur Utama Pelindo 1 saat menerima kunjungan kerja pihak Kemenkomarves.
Pihak Pelindo 1 juga memaparkan, pada tahap pertama, rencana pengembangan kawasan industri Kuala Tanjung akan dilaksanakan selama tiga tahun (2020 â€" 2022) dan sesuai dengan penetapan lokasi yang diperoleh dari pemerintah kabupaten Batu Bara yakni pada lahan seluas 1.128 hektar.
Diharapkan Pelindo 1 mendapat dukungan penuh dari pemerintah, mulai dari percepatan pengadaan tanah, aspek pendanaan, maupun perizinan kawasan industri serta kemudahan memperoleh izin bagi investor untuk memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnisnya; kemudahan pengelolaan pasokan energi, air, telekomunikasi dan limbah, ketersediaan kualitas prasarana transportasi, kebijakan tarif kompetitif dalam penyediaan listrik dan gas bagi penyewa, juga diperlukan kebijakan investasi pembangunan kilang minyak di Kuala Tanjung Industrial Estate.
Turut serta dalam kunjungan kerja tersebut, penasehat Kemenkomarves Bidang Pertahanan dan Keamanan Marsetio, Staf Ahli Bidang Konektivitas Sahat Panggabean, Kemenkomarves, Komisaris Pelindo 1 Ahmad Perwira Mulia Tarigan, Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Prasetyo, Direktur Operasional dan Komersial Ridwan Sani Siregar, dan Direktur SDM dan Umum Henry Naldi. (M07/f)