Jakarta (SIB)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bakti Rimbawan, di Plasa Sujono Suryo Manggala Wanabakti, Jakarta (16/3). Tahun ini, Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38 bertema 'Terus Berbakti di Tengah Pandemi untuk Lingkungan dan Hutan Lestari'.
Puncak acara Hari Bakti Rimbawan dilakukan dengan upacara bendera secara hibrid di Plaza Manggala Wanabhakti dan seluruh kantor UPT se-Indonesia, dilanjutkan dengan resepsi bersama rimbawan dari segmen pemerintah, praktisi, aktivis, komunitas, dan dunia usaha. Pada kesempatan tersebut, Siti meminta konsolidasi rimbawan Indonesia untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para Rimbawan yang telah memberikan kinerja yang baik selama masa pandemi Covid-19, dalam mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan," kata Siti dalam keterangan tertulis, Rabu (17/3).
Siti juga mengapresiasi para Rimbawan atas pencapaian penurunan deforestasi hingga 75,03 % di periode 2019-2020, seluas 115,46 ribu hektare. Capaian ini merupakan deforestasi dengan angka terendah sepanjang sejarah.
Selain itu, apresiasi disampaikan atas kerja keras dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hutan sosial, pekerjaan pemulihan lingkungan dengan penanaman pohon dan mangrove secara luas, dan rehabilitasi gambut. Upaya-upaya lain yang patut diapresiasi di antaranya perlindungan dan patroli hutan kawasan konservasi, penyelamatan satwa liar dan keanekaragaman hayati, usaha hutan lestari, dan penegakan hukum.
Begitu pula kerja-kerja preparasi kebijakan, peningkatan SDM, pengawasan dan inovasi serta penelitian murni dan kerja laboratorium. Yang tidak kalah penting, peran policy advice untuk menjawab berbagai persoalan yang ada di lapangan. Demikian pula dalam diplomasi internasional, menyangkut upaya-upaya sektor kehutanan dalam pengendalian perubahan iklim.
"Saya tahu persis, bukan pekerjaan yang mudah, dengan tantangan yang sangat berat, pada semua bidang-bidang tugas tersebut," ungkapnya.
Ke depan, Siti menegaskan tugas yang dihadapi tidak akan berkurang dan akan juga lebih besar tantangannya. Ia juga menekankan seluruh jajaran di KLHK harus siap menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
"Saya mengajak kita semua mencermati dengan sebaik-baiknya, melakukan internalisasi, dan terus mempersiapkan berbagai instrumen kebijakan, dan instrumen kerja, termasuk membuat personil KLHK lebih well-equiped, lebih melengkapi diri dengan segala pengetahuan, dan pemahaman kerja, serta skill lapangan yang memenuhi standar, untuk memenuhi kebutuhan panggilan tugas," katanya.
Beberapa kegiatan yang masih terus memerlukan perhatian di 2021 antara lain pemantapan Perhutanan Sosial, dan pemulihan lingkungan secara sistematis, masif, meluas, dan melembaga. Kemudian, peningkatan penanganan bio-diversity dan kawasan konservasi secara keseluruhan. Selanjutnya, peningkatan produktivitas dunia usaha dengan sistem multi usaha, dan modernisasi kerja birokrasi dengan sistem dan penyederhanaan perijinan berusaha. Berikutnya, membangun penataan kawasan hutan, dan membangun kesadaran bersama bahwa hutan dan lingkungan sangat penting untuk produktivitas bangsa dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Berbagai kegiatan di atas, tentu dengan tetap menerapkan standar pengelolaan, dan disertai perlindungan lingkungan, bagi kegiatan berusaha dan kegiatan masyarakat. Pengawasan standar dan law enforcement pun secara ketat dijalankan dengan satu tujuan, yaitu menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
"Saatnya konsolidasi rimbawan, di seluruh penjuru tanah air mulai sekarang. Mari kita bangkitkan lagi jiwa korsa rimbawan Indonesia. Bersama-sama kita berjuang untuk alam Indonesia, untuk negara dan bangsa Indonesia," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Siti juga menyematkan langsung Penghargaan Satyalancana Wira Karya kepada 10 orang, atas jasa dalam memberikan darma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain. (detikcom/f)
Sumber
: Hariansib edisi cetak