Jakarta (SIB)
Dunia properti di Indonesia ikut mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19, namun kembali menggeliat dan memberikan secercah harapan dalam era kenormalan baru (New Normal).
Chief Executive Officer (CEO) Anugerah Sejahtera Group (ASG), Benlis Butarbutar kepada wartawan menyatakan, untuk perumahan pemakai langsung kelas menengah ke bawah masih ada prospek, bahkan cenderung bangkit, karena sebelum Corona sudah memersiapkan dana untuk membeli rumah. Apalagi, saat ini kebetulan harga rumah lagi murah, namun dilain sisi investor masih menunggu ( wait and see).
Sekretaris Umum Perkumpulan Marga Butarbutar se-Indonesia ini menilai, di awal kebangkitan ini peran dan dukungan pemerintah sangat diharapkan.
Di antaranya, melalui restrukturisasi kredit, mengurangi pajak PPN, PPh dan BPHTB yang memberatkan konsumen dan developer setidaknya selama 12 bulan terakhir.
Juga membantu penyertaan modal/merger/akuisisi kepada developer yang proyeknya masih layak dan memiliki landbank besar yang tidak bisa dijual dalam waktu dekat karena pandemi Covid-19.
“Bahkan, bila perlu pemerintah membeli persediaan produk-produk perumahan yang ada dengan harga pokok produksi (hpp) dan nantinya akan dijual kembali kepada konsumen dan akan dibayarkan lagi kepada pemerintah beserta keuntungannyaâ€, ujar Benlis Butar-butar.
Pria kelahiran 28 Juni 1975 di Jakarta dan hobby olahraga Hockey dan Futsal ini mengakui dirinya bersyukur bisa berkecimpung dalam dunia properti, meskipun semuanya rencana Tuhan bagi hidupnya.
Benlis Butar-butar punya keinginan membangun properti bukan hanya di kota kota besar, tetapi juga sampai ke daerah seluruh Indonesia, bahkan sampai daerah terpencil.
Benlis membenarkan, pada era kenormalan baru sekarang ini, perusahaan properti Anugerah Sejahtera Group (ASG) memberikan sejumlah benefit bagi para konsumen. Misalnya, memberikan harga dan sistem pembayaran yang fleksibel seperti pemberian diskon. Juga diberikan kemudahan pembayaran berupa 'Libur Bayar' angsuran selama 12 bulan.
Selain itu, bebas biaya akad kredit yang (mungkin) menjadi beban konsumen karena saat ini banyak pekerja gajinya dipotong dan dirumahkan. ASG bekerja sama dengan perbankan menerapkan subsidi cicilan bagi konsumen.
Berbagai terobosan dilakukan ASG, khususnya dalam mendongkrak pemasaran, salah satunya melalui penjualan online, bekerja sama dengan jaringan (networking) yang ada seperti konsumen yang sudah membeli dan mitra-mitra perusahaan.
Menurutnya, setiap proyek yang dikerjakannya sangat terjamin kualitasnya, karena ingin memuaskan setiap konsumen yang menempati bangunan.
Namun diharapkan pula, perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit. (J01/c).
