Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Ekonomi Sumatera Utara Tumbuh 4,88%

Nelly Hutabarat - Kamis, 18 Juli 2024 19:09 WIB
453 view
Ekonomi Sumatera Utara Tumbuh 4,88%
Ist/SNN
Kepala OJK Provinsi Sumut Khoirul Muttaqien
Medan (harianSIB.com)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara menilai stabilitas sektor jasa keuangan di provinsi ini tetap baik. Hal ini didukung oleh kinerja intermediasi, likuiditas mencukupi, dan permodalan solid.

"Ekonomi Sumatera Utara tumbuh 4,88% yoy pada triwulan I 2024, meskipun sedikit melambat dari 5,02% pada triwulan IV 2023," ungkap Kepala OJK Provinsi Sumut Khoirul Muttaqien dalam siaran tertulisnya Kamis (18/7/2024).

Disebutnya, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, karet, dan kopi, serta pemulihan harga komoditas.

Baca Juga:

Sementara itu, sektor perbankan menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan kredit 7,26% yoy hingga Mei 2024, didominasi oleh kredit produktif dan UMKM.

Kredit konsumtif juga meningkat signifikan, mencapai Rp80,66 triliun dengan pertumbuhan 12,71% yoy. Rasio NPL net berada di 1,01%, sementara DPK tumbuh 5,62% yoy. Likuiditas dan modal perbankan tetap kuat dengan rasio CAR meningkat menjadi 29,87%. OJK dan industri perbankan akan terus memantau risiko pasar dan likuiditas.

Hingga Mei 2024, total DPK yang dihimpun mencapai Rp317,37 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 5,62 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan simpanan Giro sebesar 13,88 % yoy dan Deposito sebesar 5,94 % yoy.

Baca Juga:

Secara struktur, porsi jenis simpanan terbanyak terdapat dalam bentuk tabungan (43,71 %), diikuti dengan deposito (39,26 %), lalu giro (17,03 %).

Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada Mei 2024 menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga.

Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat masing-masing sebesar 97,56 % dan 20,21 %, masih dalam level yang aman melampaui ambang batas yang kesehatan bank sebesar 50 %dan 10 %. Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara.

Ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin kuat menjadi 29,87 % (Desember 2023: 28,22 %).

Situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial.

Ke depan, OJK dan industri perbankan akan terus memantau risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas terkait sentimen suku bunga global yang masih tetap tinggi. (**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru