Rupiah Melemah di atas 15.500/Dolar AS

Medan (harianSIB.com)

Pada perdagangan Jumat (4/10/2024) nilai tukar Rupiah melemah di atas 15.500 per dolar AS, tepatnya di level 15.510.

"Pelemahan ini disebabkan kenaikan imbal hasil US Treasury yang melebihi 3,8%, serta kekhawatiran atas kenaikan harga minyak mentah yang dapat meningkatkan tekanan inflasi di Indonesia. Tekanan pada Rupiah ini juga berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang diperdagangkan melemah di kisaran 7.535, dengan pergerakan sideways di tengah minimnya sentimen positif di pasar," kata Ekonom Gunawan Benyamin, Jumat (4/10/2024).

Bursa Asia secara umum juga melemah, dipengaruhi oleh data klaim awal tunjangan pengangguran AS (initial jobless claims) yang mencapai 225 ribu, lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Baca Juga:

• Rupiah Menguat, IHSG Dibuka Melemah, Harga Emas Rp1,92 Juta/Gram
• Efek Kejutan Reshuffle: Pasar Keuangan Merah Darah, Emas Pecah Rekor!

Data ini menimbulkan spekulasi bahwa pemulihan ekonomi AS mungkin masih belum berjalan sesuai harapan, yang menekan pasar saham global.

Selain itu, pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan AS di luar sektor pertanian dan data tingkat pengangguran yang dapat memengaruhi sentimen lebih lanjut.

Baca Juga:

• Reshuffle Kabinet Direspons Negatif Pelaku Pasar, Harga Emas Tembus Rp1,91 Juta/Gram
• IHSG Amblas di Tengah Reshuffle Kabinet, Rupiah dan Emas Bertahan

Sementara itu, harga emas dunia bergerak stabil di sekitar 2.658 dolar AS per ons troy, atau Rp1,3 Juta per dolar, dipengaruhi oleh ketegangan di Timur Tengah yang mulai mereda dan data ekonomi AS yang bervariasi.(*)