IHSG dan Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentimen Pasar Masih Terbatas

Medan(harianSIB.com)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,38% pada akhir pekan ini, Jumat (14/2/2025), dan mencapai level 6.638,459. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang terbatas antara 6.609 hingga 6.679.

Pengamat Ekonomi Gunawan Benyamin menilai, sentimen pasar saat ini masih belum cukup stabil untuk dijadikan acuan dalam jangka panjang.

Baca Juga:

• IHSG dan Rupiah Menguat Usai Libur Panjang, Harga Emas Ikut Terkerek Naik
• Jelang Potensi Pertemuan Xi Jinping-Trump, IHSG Ditutup Melemah

Kenaikan IHSG sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan Amerika Serikat (AS), di mana Presiden Donald Trump memutuskan untuk menunda kenaikan tarif. Namun, keputusan ini belum bersifat permanen, sehingga penguatan IHSG dinilai masih sementara.

Di sisi lain, nilai tukar Rupiah juga menguat ke level 16.255 per dolar AS. Penguatan ini terjadi seiring dengan memburuknya imbal hasil dolar Treasury setelah keputusan penundaan tarif oleh Trump.

Baca Juga:

• Ancaman Tarif Trump ke Baja Bisa Dorong Penguatan Rupiah
• IHSG Ditutup Melemah 0,36%, Rupiah dan Mata Uang Asia Ikut Tertekan

Penguatan IHSG dan Rupiah terjadi di tengah minimnya sentimen pasar, dengan pelaku pasar menantikan rilis data penjualan ritel AS yang diperkirakan mengalami penurunan.

Jika data tersebut terbukti melemah, peluang penguatan IHSG dan Rupiah semakin besar karena The Fed kemungkinan akan mengambil kebijakan moneter yang lebih longgar (dovish).

Sementara itu, harga emas pada perdagangan sore juga mengalami kenaikan. Emas diperdagangkan di level $2.934 per ons troy, atau setara dengan sekitar 1,54 juta per gram.(*)