IHSG Naik Hampir 3% Setelah Data Neraca Dagang Indonesia Membaik

Medan (harianSIB.com)
Pada penutupan perdagangan awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam sebesar 2,9% ke level 6.890,882.

Pengamat Ekonomi dan Keuangan Gunawan Benyamin, Senin (17/2/2025) mengatakan, penguatan IHSG didorong oleh data neraca perdagangan Indonesia yang mencatat surplus sebesar 3,45 miliar dolar AS pada Januari 2025, jauh melampaui ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan surplus di bawah 2 miliar dolar AS.

Sementara IHSG mencatat kenaikan signifikan, mayoritas bursa Asia hanya mengalami penguatan terbatas. Nilai tukar Rupiah juga ditutup menguat di level 16.210 per dolar AS, didukung surplus neraca dagang serta kebijakan ekonomi terbaru dari China.

Baca Juga:

• Gol Tinggal Romney Bawa Indonesia Tundukkan Bahrain
• Kapolres Batubara AKBP Doly Nelson Nainggolan Ajak Seluruh Pihak Jalin Komunikasi yang Baik

China berencana mendorong sektor swasta dalam perekonomiannya, namun pasar saham di China merespons secara datar dengan pergerakan sideways di zona hijau. Di sisi lain, meskipun IHSG mengalami kenaikan signifikan, investor asing di pasar reguler justru membukukan transaksi jual bersih sebesar Rp 585 miliar.

Setelah rilis data neraca perdagangan yang positif, pelaku pasar kini menantikan keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada Rabu serta pidato Presiden AS Donald Trump yang dapat membawa kejutan bagi pasar keuangan global.

Baca Juga:

• Analis: Emas Masih Jadi Aset Aman di Tengah Gejolak Dunia
• Mahyaruddin Salim : Program Kita Fokus Memberikan Dampak Langsung Kepada Masyarakat Tanjungbalai

Kedua agenda ini berpotensi menentukan arah pasar dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, harga emas mengalami kenaikan, berada di kisaran 2.903 dolar AS per ons troy atau sekitar Rp 1,51 juta per gram. Penguatan harga emas ini terjadi seiring melemahnya nilai tukar Dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia.(*)