Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

Apple Kehilangan Rp 10.718 Triliun Gegara Tarif Trump

Redaksi - Selasa, 08 April 2025 11:33 WIB
273 view
Apple Kehilangan Rp 10.718 Triliun Gegara Tarif Trump
Ilustrasi Saham Apple anjlok, nilai kapitalisasi merosot Rp 10.718 triliun.(Pexels)
New York(harianSIB.com)
Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif kepada sejumlah negara masih terus berdampak.

Di tengah masih tertekannya pasar saham AS Wall Street, saham Apple kembali terpukul dengan ditutup turun 4,7 persen pada perdagangan Senin (7/4/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (8/4/2025).

Penurunan tersebut karena kekhawatiran yang meningkat bahwa perusahaan yang mengandalkan iPhone tersebut akan terkena dampak besar dari tarif Presiden Donald Trump.

Baca Juga:

Aksi jual ini membuat penurunan saham Apple selama tiga hari terakhir mencapai 19 persen, sekaligus menghapus 638 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10.718,4 triliun (kurs Rp 16.800 per dollar AS) nilai pasar perusahaan tersebut.

Menurut para analis, Apple adalah salah satu perusahaan yang paling rentan terhadap perang dagang, terutama karena ketergantungannya pada China, yang kini dikenai tarif trump sebesar 54 persen.

Baca Juga:

Meskipun Apple memiliki fasilitas produksi di India, Vietnam, dan Thailand, negara-negara tersebut juga menghadapi kenaikan tarif impor sebagai bagian dari rencana besar Trump.

Di antara perusahaan teknologi besar, Apple menjadi satu-satunya saham dari kelompok tujuh besar yang turun.

Dikutip kompas.com, indeks Komposit Nasdaq yang beranggotakan perusahaan-perusahaan teknologi nyaris tidak bergerak naik pada perdagangan Senin.

Pekan lalu Nasdaq jatuh 10 persen, ini merupakan kinerja terburuknya dalam lebih dari lima tahun.

Para analis mengatakan Apple kemungkinan harus menaikkan harga atau menanggung biaya tambahan tarif saat kebijakan baru mulai diberlakukan.

Analis UBS memperkirakan bahwa iPhone kelas atas Apple bisa naik sekitar 350 dollar AS, atau sekitar 30 persen dari harga saat ini sebesar 1.199 dollar AS.

Sementara Analis Barclays Tim Long memperkirakan, Apple akan menaikkan harga, atau perusahaan bisa mengalami penurunan laba per saham hingga 15 persen.

Apple juga mungkin dapat mengatur ulang rantai pasoknya sehingga impor ke AS berasal dari negara lain dengan tarif yang lebih rendah. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru