Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 23 Mei 2025

Dari Martabe untuk Perempuan: Ketika Ekonomi Bergerak dari Tangan-tangan Tangguh

Rosianna Anugerah Hutabarat - Senin, 14 April 2025 10:43 WIB
836 view
Dari Martabe untuk Perempuan: Ketika Ekonomi Bergerak dari Tangan-tangan Tangguh
Foto: SNN/Rosianna Anugerah Hutabarat
Mitra binaan PTAR, Sri melakukan aktivitas menggoreng 'Keripik Pisang Bunda 2R' produk cemilan andalannya di dapur produksinya, Tapsel, Sumut.
Tapsel(harianSIB.com)

Peran perempuan dalam ekonomi rumah tangga bergerak, berubah signifikan setelah terlibat dalam program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources.

Sri Dewi Juliani Sembiring, warga Desa Batu Hula, Kecamatan Batangtoru,Tapsel, Sumatra Utara, adalah salah satu dari 250 pelaku usaha yang berhasil menunjukkan kemandiriannya, setelah bergabung menjadi mitra binaan PTAR.

Baca Juga:


Sri menceritakan, dia memulai usaha keripik pisang sejak tahun 2019. Meskipun kala itu suaminya memiliki pekerjaan sebagai seorang montir, namun ia menganggap perlu turut menopang perekonomian keluarganya dengan menitipkan dagangan ke warung warung sekitar tempat tinggal mereka.

Baca Juga:

Sayangnya, tidak lama saat tengah merintis sebagai pelaku usaha, suaminya meninggal dunia. Waktu itu si sulung masih duduk di sekolah dasar. Penghasilannya sebagai penjual keripik keliling tak mampu menutupi kebutuhan sehari-hari juga modal produksi. Tak hanya terpuruk karena kehilangan suami, usaha keripiknya pun terhenti akibat kehabisan modal.

Sri pun memutuskan untuk bertani, menggarap sawah. Himpitan ekonomi kian terasa mencekik, hasil panen padinya tak mampu ia sisihkan untuk modal usaha. Mimpinya sebagai pengusaha kuliner, tampaknya harus kandas. Dalam benaknya, bisa makan tiga kali sehari bersama kedua anaknya rasanya sudah cukup. Ikhtiar untuk mencari pinjaman modal dari keluarga terdekat, gagal didapatkan.


Sampai akhirnya pada 2021, Tambang Emas Martabe, mengajak Sri bergabung menjadi pelaku usaha mitra binaan PTAR.

Tak ingin lewatkan peluang emas, perempuan berusia 31 tahun itu begitu berapi-api menyatakan kesediaannya untuk dibimbing menjadi wirausahawan sukses. Ia mulai mengikuti pelatihan dan pembekalan. Tidak tanggung- tanggung, kata Sri, Tambang Emas Martabe memfasilitasi para mitra binaannya untuk study banding hingga ke Payakumbuh, Sumatera Barat.

Di sana mereka diajari cara membuat keripik yang memiliki cita rasa yang khas, pengemasan, mengelola managemen keuangan dan pemasaran. Selanjutnya, Agincourt Resources memberikan modal usaha, peralatan pengemasan hingga bangunan dapur produksi.

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru