Neraca Dagang Surplus, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Medan(harianSIB.com)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis sebesar 0,12% ke level 6.445,967 pada perdagangan, Senin (21/4/2025). Sepanjang sesi, IHSG bergerak di dua zona dengan rentang pergerakan antara 6.406 hingga level tertinggi di 6.450.

Baca Juga:

• Jelang Potensi Pertemuan Xi Jinping-Trump, IHSG Ditutup Melemah
• Ancaman Tarif Trump ke Baja Bisa Dorong Penguatan Rupiah

Pengamat Ekonomi Gunawan Benyamin menjelaskan, penguatan IHSG didorong oleh rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret yang mencatat surplus. Meskipun tidak memberi dampak besar secara langsung terhadap pergerakan saham, surplus ini cukup efektif menahan tekanan pelemahan di pasar keuangan domestik.

Secara regional, kinerja IHSG sejalan dengan mayoritas bursa saham Asia yang juga ditutup menguat. Sentimen positif turut terlihat dari penguatan nilai tukar Rupiah yang bertahan di zona hijau sepanjang perdagangan, dan ditutup menguat di level Rp16.800 per dolar AS.

Baca Juga:

• IHSG Ditutup Melemah 0,36%, Rupiah dan Mata Uang Asia Ikut Tertekan
• IHSG Melemah di Tengah Antisipasi Kesepakatan Dagang AS, Rupiah Justru Menguat

Penguatan Rupiah juga mendapat dorongan dari tren serupa pada mata uang Asia lainnya, seperti Yuan China, Dolar Hong Kong, Rupee India, Dolar Singapura, hingga Yen Jepang. Salah satu pemicunya adalah keputusan Bank Sentral China yang mempertahankan suku bunga acuannya. Meski imbal hasil dolar Treasury menguat, dominasi dolar AS di pasar Asia belum terjadi.

Sementara itu, harga emas dunia turut menguat, mendekati level psikologis 3.400 dolar AS per troy ons, dan ditransaksikan di angka 3.391 dolar AS. Dalam Rupiah, harga emas berada di kisaran Rp1,84 juta per gram.

Outlook Pasar

Dengan minimnya sentimen baru dalam waktu dekat, pelaku pasar diperkirakan akan tetap berhati-hati. Kekhawatiran terhadap potensi gejolak akibat meningkatnya tensi geopolitik dan perang dagang global menjadi faktor yang membayangi. Kondisi ini membuat proyeksi arah pasar ke depan menjadi lebih menantang dan sangat dipengaruhi oleh dinamika eksternal. (*)