India Resmi Serang Pakistan: IHSG Bertahan di Zona Hijau, Harga Emas Stabil

Medan(harianSIB.com)
Pengamat Ekonomi dan Keuangan Gunawan Benyamin mengatakan,pada perdagangan Rabu ini, pelaku pasar menantikan rilis data cadangan devisa sebagai satu-satunya indikator ekonomi penting dari dalam negeri. Selain itu, tidak ada agenda ekonomi besar lainnya yang dinanti di kawasan Asia. Alhasil, pergerakan pasar saham Asia Rabu ini (7/5/2025) lebih banyak dipengaruhi oleh memanasnya tensi geopolitik global.

"Salah satu isu utama adalah kabar bahwa India secara resmi menyerang wilayah Pakistan. Meski demikian, sentimen negatif dari kabar tersebut belum terlalu kuat menekan pasar," kata Gunawan, Rabu (7/5/2025).

Sebaliknya, bursa saham Asia justru mayoritas dibuka menguat pada sesi perdagangan Rabu. Hal ini didorong oleh optimisme terhadap rencana dialog antara China dan Amerika Serikat yang dijadwalkan berlangsung pekan ini.

Baca Juga:

• Tragedi Mematikan di India Selatan, Ledakan dan Kebakaran Hanguskan Pabrik Kimia 39 Orang Tewas
• Bikin Merinding! Penumpang Bawa 16 Ular Hidup dalam Bagasi

Sejalan dengan tren penguatan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 6.925. Namun, mata uang Rupiah justru terpantau melemah ke level Rp16.490 per dolar AS.

Pelaku pasar saat ini mencermati secara ketat perkembangan negosiasi tarif antara China dan AS. Hingga kini, belum ada kemajuan berarti yang bisa meredakan ketegangan dagang antara dua negara ekonomi terbesar di dunia itu.

Baca Juga:

• Kejurnas Rally 2025 Rambung Sialang Resmi Ditutup: Toyota Gazoo Racing Juara Umum, Blablabla Runner Up
• Indosat Raih HR Asia Awards Keenam Kalinya, Unggul lewat Inovasi AI

Selama belum ada kepastian hasil negosiasi, pasar keuangan diperkirakan akan bergerak dengan volatilitas tinggi. Bahkan, jika perundingan justru memperuncing persaingan, pasar global berisiko berbalik melemah ke zona merah.

Sementara itu, harga emas pada perdagangan Rabu ini tercatat stabil di kisaran 3.374 dolar AS per ons troy, atau sekitar Rp1,79 juta per gram.(*)