Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 11 Juni 2025

Daya Beli Petani Sumut Melemah, Harga Komoditas Hortikultura dan Perkebunan Anjlok

Nelly Hutabarat - Selasa, 10 Juni 2025 18:08 WIB
214 view
Daya Beli Petani Sumut Melemah, Harga Komoditas Hortikultura dan Perkebunan Anjlok
(Foto: Dok/Ist)
Inflasi
Medan(harianSIB.com)
Daya beli petani di Sumatera Utara kembali tertekan pada Mei 2025, seiring melemahnya sejumlah harga jual komoditas pertanian dan perkebunan.

Nilai Tukar Petani (NTP) yang menjadi indikator kesejahteraan petani, terus menurun terutama pada subsektor hortikultura dan perkebunan.

Ekonom Gunawan Benyamin mengungkapkan, penurunan NTP dipicu turunnya harga komoditas strategis seperti cabai dan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Baca Juga:

"Berdasarkan data BPS Sumut, NTP pada April 2025 terkoreksi 1,17% menjadi 1.369,53 poin. Sementara pada Mei, NTP hortikultura turun tajam 5,76% ke level 89,25," kata Gunawan kepada wartawan di Medan, Selasa (10/6/2025).

Menurutnya, cabai merah menjadi komoditas paling dominan yang menekan penurunan NTP hortikultura. Harga cabai merah, cabai hijau dan rawit anjlok ke kisaran Rp18.000-Rp27.000 per kilogram pada Mei. Hal serupa terjadi pada harga TBS sawit yang turun ke rentang Rp2.200-Rp2.700 per kilogram.

Baca Juga:

"Penurunan harga TBS memicu penurunan NTP tanaman perkebunan sebesar 1,96%, kini berada di angka 189,72 poin," tambahnya.

Di sisi lain, sektor peternakan dan tanaman pangan mencatatkan kenaikan. NTP peternakan naik 1,01% menjadi 93,63 poin, dipicu oleh lonjakan harga daging ayam yang sempat menembus Rp32.000 per kilogram pada Mei.

Namun, Gunawan menilai, kenaikan tersebut belum cukup. "NTP peternakan masih di bawah 100. Artinya, peternak masih belum untung secara riil," katanya.

Ia juga mencatat produksi harian daging ayam pada Mei menurun sekitar 25% dibandingkan kuartal pertama tahun ini.

Untuk tanaman pangan, NTP meningkat 1,56% ke posisi 102,72 poin. Kenaikan ini ditopang oleh naiknya harga gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram, seiring penyerapan optimal oleh Bulog sesuai harga acuan pemerintah.

Meski demikian, Gunawan menekankan, kenaikan NTP tersebut tidak dinikmati secara merata karena Sumut belum memasuki masa panen raya.

"Kenaikan NTP pangan terjadi saat hanya sebagian petani yang melakukan panen," ujarnya.

Ia memperkirakan, NTP pada Juni akan cenderung stagnan dengan potensi kenaikan tipis. Penurunan daya beli petani maupun peternak dinilai tak lepas dari lesunya konsumsi masyarakat serta lemahnya harga jual hasil pertanian dalam dua bulan terakhir, yang bahkan berada di bawah harga pokok produksi (HPP).

"Kondisi ini bisa berdampak pada musim tanam ke depan karena petani kekurangan modal. Jika produksi menurun, maka harga bisa melonjak lagi. Ini siklus yang perlu diantisipasi sejak dini," pungkasnya.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
2 Nelayan Tenggelam di Danau Toba

2 Nelayan Tenggelam di Danau Toba

Samosir(harianSIB.com)Dua nelayan kakak beradik Kandy Malau (30) dan Amran Malau (49) dilaporkan tenggelam di Danau Toba tepatnya di kawasan