Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Harga Cabai Merah Terjun ke Rp16 Ribu/Kg, Permintaan Lemah Jadi Penyebab

Nelly Hutabarat - Minggu, 22 Juni 2025 19:43 WIB
458 view
Harga Cabai Merah Terjun ke Rp16 Ribu/Kg, Permintaan Lemah Jadi Penyebab
(Foto: Dok/GB)
Pedagang sayur mayur di Pasar Tradisional Tanjung Morawa, Deli Serdang, Minggu (22/6/2025).
Medan(harianSIB.com)
Menjelang akhir pekan, harga cabai merah di Sumatera Utara kembali merosot dan kini berada di kisaran Rp16.000 per kilogram. Kondisi ini terjadi seiring dengan melemahnya permintaan pasar.

"Tak hanya cabai merah, harga cabai rawit juga turun dari Rp23.000 menjadi Rp20.000 per kilogram," ungkap pengamat ekonomi, Gunawan Benyamin, Minggu (22/6/2025).

Dipaparkannya, harga cabai hijau saat ini berkisar antara Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram. Dari sisi pasokan, produksi cabai merah di wilayah Sumut diprediksi masih akan meningkat hingga pertengahan September. Namun, tanpa diimbangi permintaan tinggi dari luar daerah seperti Riau atau Jambi, harga diperkirakan sulit kembali menyentuh rentang Rp30.000-Rp40.000 per kilogram.

Baca Juga:

Permintaan antarwilayah dari Sumut ke Riau dan Jambi sendiri, katanya, diperkirakan mulai meningkat pada pertengahan Juli.

"Kita berharap tren permintaan dari luar daerah cukup signifikan agar bisa memperbaiki harga cabai di Sumut," ujar Gunawan.

Baca Juga:

Selain itu, daya beli masyarakat juga turut menjadi perhatian. Setelah Idulfitri, konsumsi daging sapi dan ayam tercatat menurun. Penurunan konsumsi protein hewani ini turut memengaruhi pola konsumsi bahan pangan lainnya, termasuk cabai.

Dengan tren penurunan harga saat ini, kondisi cuaca kemarau yang kurang menguntungkan, serta masih lemahnya permintaan, maka secara fundamental harga cabai di Sumut berpeluang naik kembali pada kuartal IV 2025.

Sementara itu, Yuspahri, Perencana Muda Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, pernah mengatakan, harga jual cabai merah Rp20.000 per kilogram di tingkat petani sudah memberikan keuntungan bagi petani.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru