
Konta ke-80 GMI Wilayah I Berakhir, Momen Perpisahan Bishop Kristi Wilson Sinurat
Medan(harianSIB.com)Konferensi Tahunan (Konta) ke80 GMI Wilayah I yang digelar di Convention Hall Hotel Danau Toba, Minggu (29/6/2025) bera
Pengamat ekonomi Gunawan Benyamin menyebut harga ideal di pasar seharusnya berada pada kisaran Rp29.000 hingga Rp33.000 per Kg.
"Harga saat ini bisa membuat petani merugi dan tidak mampu menanam kembali. Ini bisa memicu lonjakan harga di masa depan," ujarnya kepada SIB Minggu (29/6/2025).
Baca Juga:
Dikatakannya, jika petani mengharapkan keuntungan sebesar 30%, maka harga jual cabai merah di level petani minimal 20.155 per Kg. Ditambah dengan margin atau keuntungan pedagang, biaya distribusi, penyusutan hingga upah buruh sortir.
Maka harga cabai merah setidaknya di kisaran harga Rp28.900 atau Rp 29.000 per Kg di level pedagang di pasar tradisional, atau di wilayah kota besar yang ada di Sumut,ujarnya lagi.
Baca Juga:
Ia menambahkan, melimpahnya pasokan dan lemahnya daya beli masyarakat menjadi penyebab utama turunnya harga. Penurunan konsumsi protein hewani seperti daging ayam dan sapi juga berdampak pada penurunan konsumsi cabai.
Gunawan menilai pemerintah perlu segera turun tangan, memberikan insentif bagi petani dan mendorong belanja masyarakat agar stabilitas pangan terjaga. Jika tidak, petani berpotensi beralih ke komoditas lain dan terjadi ketidakseimbangan produksi.
Disebutnya, untuk cabai merah biaya produksi ditambah ongkos panen sekitar 15.504 per Kg. Dengan harga segitu petani belum mendapatkan keuntungan.
Dengan realisasi harga cabai saat ini maka kita berhadapan pada resiko kenaikan harga cabai merah di masa yang akan datang. Pemicunya adalah ketidakmampuan petani untuk bercocok tanam kembali, karena harga jual mereka yang terlampau murah.
Pada bulan Juni ini, cabai merah akan menyumbang deflasi besar ke Sumatera Utara. Dan pemicu melemahnya harga cabai merah di Sumut adalah pasokan cabai merah yang belakangan mengalami kenaikan. Dan disertai dengan melemahnya belanja masyarakat.
Salah satu aktifitas yang paling terlihat dari tren penurunan konsumsi cabai adalah, melemahnya penjualan kebutuhan protein masyarakat seperti daging ayam dan daging sapi.
Disaat satu bahan pokok alami penurunan konsumsi, maka akan berpeluang mendorong penurunan kebutuhan konsumsi di bahan pangan lainnya. Disaat seperti sekarang ini, intervensi pemerintah ke petani cabai dibutuhkan.
Upaya untuk menyelamatkan belanja masyarakat harus bisa dilakukan dengan sejumlah upaya serius untuk meringankan beban petani bercocok tanam kembali, ditambah dengan insentif lain untuk mendorong belanja masyarakat.
Pemerintah harus bisa memitigasi resiko besar yang akan terjadi masa yang akan datang. Ditambah lagi dengan melemahnya belanja masyarakat belakangan ini, bisa memicu terjadinya peralihan petani dari satu tanaman ke tanaman lain, dan akan ada trial and error disitu.
Dengan realisasi harga yang murah, dan memasuki musim kemarau, harga cabai Sumut berpeluang untuk mengulang kenaikannya,ujar Gunawan serius.(*)
Medan(harianSIB.com)Konferensi Tahunan (Konta) ke80 GMI Wilayah I yang digelar di Convention Hall Hotel Danau Toba, Minggu (29/6/2025) bera
Toba(harianSIB.com)Sepeda Motor Tabrakan dengan Truk Colt Diesel di Jangga Toba, 2 Meninggal Dunia Toba (harianSIB.com) Dua pengendara sepe
Jakarta(harianSIB.com)Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah melakukan langkah follow the money untuk melacak aliran dana dala
Tebingtinggi(harianSIB.com) Ribuan warga Kota Tebingtinggi tumpah ruah mengikuti kegiatan Fun Walk dan Fun Aerobic yang diselenggaraka
Medan(harianSIB.com) Ketua Komisi D DPRD Sumut Timbul Jaya Hamonangan Sibarani benarbenar kecewa atas terjaringnya Kadis Pekerjaan Um