Harga Bawang Merah Melonjak, Warga Keluhkan Ketersediaan dan Biaya Masak

Medan(harianSIB.com)
Harga bawang merah di pasaran melonjak tajam hingga mencapai Rp54.400 per kilogram, berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 30 Juli 2025. Padahal, pada bulan Juni lalu, harga komoditas ini masih berkisar Rp32.000 per kilogram.

Kenaikan drastis ini menuai keluhan dari masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga yang setiap hari menggunakan bawang merah sebagai bahan dasar masakan.

"Karena harganya tidak stabil, kami terpaksa membeli secukupnya saja. Padahal hampir semua masakan butuh bawang merah, seperti untuk sambal, acar dan lainnya," ujar Rukmini, ibu tiga anak warga Jalan Krakatau, Medan, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga:

• Kualitas Litigasi Tak Diragukan! Dr Andy Padriadi W dan R&P Law Firm Kembali Raih Kemenangan Gemilang di PTUN Medan
• Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Naik, Gangguan Pasokan Jadi Penyebab Utama

Ia juga mengungkapkan, sebelumnya bawang merah lokal asal Samosir, yang dikenal segar dan gurih, masih mudah ditemukan di pasar.

"Kalau sekarang, sudah susah sekali. Hampir tidak ada lagi yang jual," keluhnya.

Baca Juga:

• Budi Ilham Nasution Siap Kawal Program Ketahanan Pangan
• Program Bangga Kencana Jadi Titik Fokus Upaya Peningkatan Kualitas SDM Sumut

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Utara, produksi bawang merah di wilayah tersebut dari Januari hingga Juni 2025 tercatat sebesar 28.921 ton, dari lahan seluas 925 hektare.

Kabupaten Karo menjadi daerah penghasil terbesar dengan produksi 10.240 ton, diikuti Simalungun (7.656 ton), Humbang Hasundutan (3.472 ton), Samosir (2.614 ton), dan Tapanuli Utara (1.120 ton).

Namun, distribusi benih dinilai masih belum optimal. Tahun ini, bantuan benih yang bersumber dari APBD hanya mencakup 20 hektare lahan, sedangkan target tambahan luas tanam bawang merah Sumut mencapai 1.749 hektare.

Pihak Dinas Ketapang sendiri mengakui belum mengetahui secara pasti asal-usul benih yang digunakan para petani. Banyak petani mengaku masih menggunakan umbi hasil panen sebelumnya sebagai bibit, tanpa dukungan benih resmi.

Sebagai catatan, Brebes di Jawa Tengah masih dikenal sebagai pusat produksi utama bawang merah nasional, bahkan mampu mengekspor ke sejumlah negara. (*)