Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 19 Agustus 2025

Kenapa Harga Cabai di Sumut Bisa Beda-beda? Ini Penyebabnya

Nelly Hutabarat - Selasa, 12 Agustus 2025 20:51 WIB
1.047 view
Kenapa Harga Cabai di Sumut Bisa Beda-beda? Ini Penyebabnya
(Foto: Dok/NH)
Harga cabai merah dan bahan pokok lainnya.
Medan(harianSIB.com)
Harga cabai merah pada perdagangan Selasa (12/8/2025), turun cukup signifikan di sejumlah pasar tradisional di Sumatera Utara. Di Kota Medan dan sekitarnya, harga cabai merah berada di kisaran Rp23.000-Rp34.000 per Kg. Sementara cabai rawit di Deli Serdang dijual sekitar Rp38.000 per Kg, namun di Gunung Sitoli, Nias, harganya menembus Rp50.000 per Kg.

Pengamat Ekonomi dan Keuangan, Gunawan Benyamin, Selasa (12/8/2025), menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab perbedaan harga tersebut. Pertama, rantai pasok berbeda antara wilayah sumber produksi dan daerah konsumsi. Misalnya, cabai rawit banyak dihasilkan dari Karo, Dairi, dan Takengon (Aceh). Perbedaan jarak dan ongkos distribusi memengaruhi harga di setiap wilayah.

Kedua, struktur relasi dalam rantai pasok. Medan, misalnya, didominasi pedagang besar yang memasok dari wilayah pegunungan seperti Karo, kemudian mendistribusikannya ke pedagang pengecer di kota. Kondisi ini membuat harga di Medan berbeda dengan daerah dekat sumber produksi, seperti Tanjung Morawa, yang bisa mendapatkan pasokan langsung dari Kecamatan Beringin, Deli Serdang.

Baca Juga:

Berdasarkan PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis), harga cabai merah di Pasar Brayan Medan Rp34.000 per Kg, sementara di Pasar Tanjung Morawa hanya Rp23.000 per Kg.

Ketiga, daya serap dan daya beli masyarakat. Medan memiliki populasi dan daya beli lebih tinggi dibanding wilayah sekitarnya, sehingga permintaan lebih besar dan memengaruhi harga.

Baca Juga:

Selain itu, faktor cuaca, infrastruktur, dan kebiasaan konsumsi masyarakat juga memicu perbedaan harga. Namun, menurut Gunawan, ketimpangan harga biasanya tidak bertahan lama dan akan menemukan titik keseimbangan baru dalam periode tertentu.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru