Pengamat: Demonstrasi Berulang Tekan Pasar Keuangan dan Rupiah

Medan(harianSIB.com)

Pengamat Ekonomi, Gunawan Benyamin, menilai aksi demonstrasi yang belakangan ini semakin sering terjadi telah memberikan tekanan terhadap kinerja pasar keuangan nasional.

Pada perdagangan Jumat (29/8/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah, diikuti dengan nilai tukar Rupiah yang tertekan mendekati level Rp16.500 per dolar AS.

Baca Juga:

• Usai Demo, Batu-batu Berserakan di Jalan Iman Bonjol Medan
• Usai Demo, Ratusan Ojol di Medan Dapat Beras dari TNI-Polri

"Pelemahan pasar keuangan mulai terasa dampaknya. Demonstrasi yang berujung ricuh mulai mengganggu iklim investasi di tanah air," ujar Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima harianSIB.com, Sabtu (30/8/2025).

Ia berharap, aksi demonstrasi ke depan dapat berlangsung damai sehingga tidak menimbulkan tekanan berlebih terhadap pasar keuangan maupun iklim investasi secara keseluruhan.

Baca Juga:

• Pendemo Pukuli Polisi Bertameng saat Demo di DPRD Sumut
• Prabowo Instruksikan Penindakan Tegas Polisi Penyebab Kematian Affan

"Kita tentu tidak menginginkan adanya gangguan ekonomi secara fundamental akibat demonstrasi. Meski aksi seperti ini wajar dalam sistem demokrasi, namun semua pemangku kepentingan perlu memahami bahwa dalam kadar tertentu iklim investasi bisa terganggu," jelasnya.

Gunawan menambahkan, saat demonstrasi pada 25 Agustus 2025, pasar masih relatif tenang dan tidak bereaksi negatif. Namun pada perdagangan Jumat (29/8/2025), pasar mulai merespons aksi-aksi unjuk rasa yang semakin sering terjadi.

"Harapan kita, demonstrasi yang akan datang bisa berjalan damai dan memberikan dampak seminimal mungkin terhadap pasar keuangan maupun iklim investasi di Indonesia," katanya. (*)