Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 04 Agustus 2025

Bank Dunia Pilih Produk Kredit Permaisuri Bank Sumut untuk Studi Woman Entrepreneurship

- Jumat, 11 September 2015 10:41 WIB
429 view
Bank Dunia Pilih Produk Kredit Permaisuri Bank Sumut untuk Studi Woman Entrepreneurship
Direktur Pemasaran Bank Sumut Ester Junita Ginting (no kiri) bersama Research Analyst & Consultant Financial Education Specialist Bank Dunia Ranti Wiliasi (kiri) dan Chitrawati Buchori memberi pengarahan kepada kelompok nasabah kredit Permaisuri Bank Sumu
Medan (SIB)- Bank Dunia memilih produk kredit Permaisuri Bank Sumut untuk melakukan studi program Woman Entrepreneurship (WE) karena dinilai produk tersebut sangat bagus untuk membantu perempuan-perempuan yang memiliki usaha mikro.

"Studi Program WE bertujuan untuk membantu pemerintah dalam memetakan permasalahan yang ada terkait kredit yang ditujukan khusus untuk perempuan, ujar Consultant Financial Education Specialist Bank Dunia, Chitrawati Buchori saat mengunjungi kelompok Kredit Permaisuri di Jalan Bunga Wijaya Kesuma Medan, didampingi Direktur Pemasaran Bank Sumut Ester Junita Ginting, Rabu (9/9).

Selanjutnya ia mengatakan, hasil studi tersebut nantinya akan dibuat dalam bentuk rekomendasi dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan yang berusaha dalam skala kecil dan mikro.

Chitrawati Buchori mengatakan, survei produk kredit itu  khusus diberikan kepada perempuan yang dilakukan Bank Dunia pada 6 lembaga keuangan di Indonesia.  Karena produk Kredit Permaisuri Bank Sumut sangat bagus untuk membantu perempuan-perempuan, maka. Bank Sumut  satu-satunya BPD di Indonesia yang memiliki produk kredit yang ditujukan khusus untuk perempuan.

Studi terkait Woman Entrepreneurship tersebut, katanya, dilakukan dengan survei yang mencakup supply dan demand usaha termasuk lembaga keuangan yang menjadi pembiayaan mereka. Dilihat juga bagaimana komitmen lembaga keuangan tersebut. Untuk kredit Permaisuri ini misalnya, sudah dimulai sejak tahun 2008 dan akan dilihat bagaimana perkembangannya. Apakah terus jalan dan bisa memberikan dampak terhadap tingkat kesejahteraan perempuan-perempuan penerima kredit tersebut.

"Tentu itu hal yang penting. Apakah memberikan keuntungan atau tidak. Itu bisa dilihat dari nasabah dan performance (kinerja) usahanya. Itu yang kita survei ke beberapa nasabah kredit Permaisuri Bank Sumut," kata Chitrawati.

Ia menambahkan, hasil studi yang dimulai sejak  Juni tahun 2015 ini, memang belum menemukan technical systems berikutnya. Namun nanti di akhir studi, akan ada workshop untuk berbagi dengan mengundang lembaga keuangan yang menjadi tempat studi tersebut dilakukan.

"Kalau dari Bank Dunia sendiri, memang akan ada bantuan teknis namun itu langsung ke Bappenas. Jadi belum diketahui apakah nanti akan bekerjasama dengan lembaga keuangan tempat studi atau tidak. Namun yang jelas, hasil studi ini sangat penting karena akan menjadi rekomendasi ke pemerintah untuk mendorong perkembangan perempuan-perempuan yang memiliki usaha mikro dan kecil," ungkapnya.

Bangga

Sementara itu Direktur Pemasaran Bank Sumut, Ester Junita Ginting mengaku bangga produk kredit Permaisuri dipilih Bank Dunia untuk studi tentang Woman Entrepreneurship khusus untuk pelaku usaha mikro dan kecil. "Hasil survei ini nanti akan direkomendasikan ke pemerintah. Dengan itu, kita berharap akan bisa meningkatkan peran dan perhatian pemerintah dalam usaha kecil, mikro dan menengah. Upaya seperti ini bisa jadi masukan ke pemerintah khususnya dalam mendongkrak ekonomi perempuan yang memiliki usaha mikro," katanya.

Terkait kinerja kredit Permaisuri, menurut Ester, sejauh ini cukup baik. Pihaknya pun akan terus meningkatkannya terlebih melihat besarnya potensi produk tersebut di Sumut. Melihat populasi perempuan di Sumut dengan usia produktif yang sekitar 4 juta jiwa, maka produk ini masih bisa menelurkan banyak perempuan-perempuan yang memiliki usaha.

Sementara itu, Nurmisbah, Ketua Kelompok Kredit Permaisuri di Jalan Bunga Wijaya Kesuma Medan, mengaku banyak manfaat menjadi bagian dari kredit Permaisuri Bank Sumut. "Usaha bisa lebih berkembang karena tidak lagi terkendala di permodalan. Selain itu, dengan adanya pendapatan tambahan, tentu sangat membantu ekonomi keluarga," katanya. (A2/y)





SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru