Medan (SIB) -Anggota Komisi E DPRD Sumut HM Nezar Djoely ST mengingatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut agar jangan terlalu gegabah melontarkan statemen menyangkut ditemukannya kuliner mengandung narkoba di Medan, tanpa menjelaskan secara gamblang jenis-jenis kuliner yang mengandung bahan narkotika tersebut.
"Harusnya BNN jangan asal mengungkap, tapi umumkan kuliner apa saja yang mengandung narkoba tersebut, agar masyarakat bisa menghindar untuk mengkonsumsinya," ujar Nezar Djoely kepada wartawan, Senin (6/11) di DPRD Sumut menanggapi adanya temuan BNN tentang kuliner mengandung narkoba.
Seperti diberitakan sebelumnya, Penyuluh ahli madya BNN Sumut Luhut Mawardi Sihombing dalam seminar di Medan menyebutkan, temuan BNN ada kuliner di Medan mengandung narkoba dari jenis biji ganja bercampur ramuan rempah hingga sulit diurai. Jika dikonsumsi masyarakat menjadi ketagihan.
"Kuliner yang mengandung narkoba tersebut secara kasat mata dan rasa, tidak dapat diketahui, tapi hal utama yang terasa bila kuliner itu dicampur zat adiktif berbahaya bila dinikmati menimbulkan ketagihan dan si pengkonsumsi merasa haus berkepanjangan," ujar Luhut dalam acara Kebaktian Raya dan Seminar Pembinaan Anti Narkoba.
Atas temuan BNN tersebut, anggota FP NasDem ini menyampaikan apresiasinya, tapi hendaknya harus benar-benar dapat dibuktikan, dengan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kuliner-kuliner yang diduga mengandung jenis narkoba. Jangan langsung mempublikasikannya, sehingga menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
"Jika BNN merasa sulit meneliti kuliner bercampur biji ganja dan rempah-rempah dimaksud, bisa diminta bantuan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) untuk melakukan investigasi dan penelitian secara tuntas. Apakah campuran yang berbahaya atau tidak, BBPOM bisa menelitinya, agar tidak menimbulkan fitnah. Kita tantang BNN secepatnya membuktikan kuliner tersebut bekerja-sama dengan BBPOM," ujarnya.
Anggota dewan dari Dapil (daerah pemilihan) Sumut I Kota Medan ini juga mengingatkan, statemen yang dikeluarkan BNN tentang kuliner mengandung narkoba jangan sampai memfitnah para pedagang kuliner umumnya rakyat kecil, karena bisa meresahkan dan merusak perekonomian rakyat.
"Tapi kalau terbukti kuliner bercampur jenis narkoba yang berbahaya, silahkan tangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku, meski pedagang kecil sekalipun dengan azas praduga tak bersalah," tegasnya.
Sebaliknya, sebut Nezar lagi, kalau kuliner yang dicurigai tidak terbukti bercampur narkoba, silahkan minta maaf atas statemen yang dikeluarkan BNN. "Masalah narkoba ini sangat sensitif dan sudah sampai ke taraf mencemaskan masyarakat, para pedagang kuliner bisa merasa dirugikan, karena masyarakat enggan menyantap kuliner di Medan," ujar politisi vocal ini.
(A03/f)