Medan (SIB) -Komisi D DPRD Sumut bersama ICK (Ikatan Cendekiawan Karo) Sumut, Dinas BMBK Provsu dan BBPJN (Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional) sedikit lega, karena usulan pembangunan akses Jalan Tol Medan-Berastagi akan dikaji Kemen-PUPR (Kementerian Pekerjaan Umun Perumahan Rakyat) penganggarannya di-APBN tahun 2020 sebesar Rp4,4 triliun.
Hal itu diungkapkan Ketua, Sekretaris dan anggota Komisi D DPRD Sumut Ari Wibowo, Sutrisno Pangaribuan, Drs Baskami Ginting, Donald Lumbanbatu, Leonard Samosir dan Yantoni Purba kepada wartawan, Kamis (15/11) melalui telepon dari Jakarta seusai bertemu dengan Menteri PUPR yang diwakili Dirjen (Direktur Jaringan) Jalan Arief Kamal di Jakarta.
"Pada prinsipnya Kementerian PUPR setuju usulan pembangunan tol Medan-Berastagi dan akan dikaji ulang penganggarannya di APBN 2020. Itu yang dijanjikan Direktur Jaringan Jalan Kemen-PUPR Arief Kamal kepada kami," ujar Ari Wibowo, Sutrisno Pangaribuan dan Baskami Ginting.
Rombongan Komisi D yang berangkat ke Kemen PUPR tersebut, terdiri dari Wakil Ketua Dewan HT Milwan, Sri Kumala dan anggota Komisi D Darwin, Syamsul Qodri Marpaung, Darwin Lubis, Arfan Maksum Nasution, Novitasari, Prof Dr Ing Johannes Tarigan dari ICK Sumut, Kepala BBPJN Wil-II Jakarsih dan Iswahyudi dari Dinas BMBK Sumut diterima Direktur Jaringan Jalan Kemen-PUPR Arief Kamal.
Terkait jalan tol, lanjut Ari Wibowo dan Baskami Ginting, Kemen PUPR melalui Arie Kamal akan melakukan kajian guna dianggarkan pada APBD mendatang dan berharap ada investor yang akan membiayai dan mengelola, sebab biaya jalan tol sepanjang 43 Km itu, bisa mencapai Rp4,4 triliun, dan biaya pembebasan lahan bisa mencapai Rp2,6 triliun, sehingga total investasi dibutuhkan Rp7 triliun.
Solusi jangka pendek yang perlu dilakukan, kata Sutrisno dan Baskami, bahu jalan akan ditata dengan pengerasan dengan semen ataupun aspal guna menambah lebar jalan. "Bagi ruas jalan yang rawan seperti di lokasi PDAM Tirtanadi Sibolangit, dibutuhkan kajian segera untuk menambah diameter tikungan sekitar 120 meter, sehingga tikungan tidak terlalu patah. Namun dibutuhkan koordinasi, karena akan memakai lahan PDAM Tirtanadi dan sebagian hutan lindung," ujarnya.
Ditambahkan Sutrisno, yang sudah dialokasikan untuk penanganan ruas Jalan Medan - Berastagi adalah penataan bahu jalan kiri dan kanan untuk menambah lebar jalan, sehingga arus lalu lintas lebih lancar. Sedangkan untuk solusi lain, pihak BBPJN Wilyah II Sumatera dan Dinas BMBK Provsu akan melakukan kajian segera."Komisi D akan terus mengawal seluruh proses, sehingga dapat berjalan cepat," ujarnya.
Baskami mengatakan, akses Jalan Tol Medan-Berastagi akan terus diperjuangkan sampai terwujud, karena ruas Jalan Medan-Berastagi yang ada sekarang ini sangat tidak layak sebagai akses utama, sebab sering longsor dan ketika terjadi kecelakaan, mengakibatkan macet berjam-jam baik arah pergi maupun balik, sehingga dapat mengganggu perekonomian beberapa daerah di Sumut.
Karena, lanjut Baskami dan Ari Wibowo, dampak positip dari program pembangunan infrastruktur jalan tol tersebut sangat banyak dan tidak hanya digunakan sebagai akses Medan ke beberapa kabupaten di Sumut, tapi dapat menunjang kepariwisataan Karo dan beberapa kabupaten khususnya kawasan destinasi wisata Danau Toba. (A03/l)