Medan (SIB)-Tiga bupati di kawasan Labuhanbatu Raya menyatakan siap mendukung dan memenangkan pasangan Capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 17 April 2019. Mereka adalah Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel) H Wildan Aswan Tanjung (Wildan), Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) H Khairuddin Syah Sitorus yang akrab dipanggil H Buyung dan Plt Bupati Labuhanbatu (induk) Andi Sulaiman. Sampai saat ini Wildan Aswan Tanjung masih Ketua DPD PAN di daerahnya.
Hal itu dikatakan Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan SH MH ketika memimpin rapat konsolidasi pemenangan pileg dan pilpres, Minggu (20/1) di kantor DPC PDIP Labusel di Kotapinang.
Wildan Tanjung yang dihubungi wartawan, Minggu (20/1) membenarkan dukungannya kepada Capres Jokowi-Ma'ruf Amin. Meski partainya mendukung paslon lain, tapi dia komitmen mendukung Nawacita Jokowi dilanjutkan untuk kesejahteraan rakyat. Dia mengakui, atas dukungannya tersebut sampai sekarang belum ada permasalahan dari PAN.
Karena, kata Wildan, program kerja pemerintahan belum tuntas jika hanya dikerjakan satu periode sehingga harus dilanjutkan Jokowi bersama Ma'ruf Amin. Nawacitanya sangat dirasakan masyarakat, secara pribadi Wildan sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Pembangunan Presiden Jokowi sudah dirasakan seluruh rakyat Indonesia termasuk masyarakat Labusel.
"Saya tidak munafik, mendukung Jokowi adalah harga mati bagi saya. Karena, setelah Presiden Jokowi lah ada anggaran dana desa (ADD). Sebanyak 52 desa di Labusel, ada yang mendapat ADD Rp 3,1 miliar, bahkan lebih. Dari ADD (anggaran dana desa) tersebut, kepala desa kami sudah bisa membangun desanya. Kalau saya ke Medan dan kembali ke Kotapinang sudah cepat sampai lewat jalan tol. Itu ada karena Presiden Jokowi, maka perlu kita dukung untuk satu periode lagi," ucapnya.
Wildan menegaskan, anjloknya harga sawit dan karet diisukan karena Jokowi adalah tidak benar. Karena naik-turunnya harga sawit dan karet adalah prilaku ekonomi dunia, yang artinya, pasar dunia khususnya Eropalah yang menentukan.
"Isu-isu seperti inilah yang dihembuskan orang yang tidak bertanggung jawab kepada masyarakat, khususnya masyarakat Labusel yang umumnya bertani sawit dan karet. Saya sudah sampai kepada masyarakat bahwa tidak ada kaitan Presiden Jokowi dengan turunnya harga sawit dan karet. Sebelum Presiden Jokowipun harganya sering juga turun. Memang Jokowi sering dizolimi, tapi orang yang dizolimi akan disayangi Allah," terangnya.
Hal senada dikatakan Bupati Labura H Buyung yang dihubungi wartawan, Senin (21/1). Dia mengatakan, secara jabatan sebagai kepala daerah dia tidak boleh terlibat soal dukungan Capres. Tapi sebagai kader P Golkar (Wakil Ketua DPD I P Golkar Sumut), seluruh kader diinstruksikan Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk memenangkan Capres Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketika ditanya bagaimana antusias masyarakat Labura terhadap Jokowi, Ketua FKPPI Sumut ini masyarakatnya sangat menyukai kepemimpinan Jokowi. Apalagi, dengan adanya jalan tol, perjalanan dari ibukota Labura Aek Kanopan, sudah bisa ditembus 3,5 jam. "Jika Jokowi terpilih kembali jadi presiden, harapan kami, pemerintah pusat membangun jalan alternatif (jalan negara) lewat Labura bisa diwujudkan," harapnya.
Terkait harga sawit dan karet juga disinggung Trimedya Panjaitan pada konsolidasi di DPC PDIP Labusel. Dikatakannya, anjloknya harga karena Eropa menilai tanaman sawit merusak ekosistim tanah. Namun ironisnya, LSM dari Indonesia ikut-ikutan memanas-manasi Eropa agar sawit dari Indonesia ditolak. "Tapi Presiden Jokowi sudah melakukan lobi-lobi ke Eropa dipimpin Luhut Binsar Panjaitan. Harga sawit sekarang berangsur-angsur sudah naik, kini sudah menembus angka Rp 1800, sebelumnya Rp 1200. Itu harus kita sampaikan kepada masyarakat Labusel ini," tegasnya. Ketua DPC PDIP Labusel, H Zaenal Harahap mengatakan, target mereka memenangkan PDIP dengan perolehan 7 kursi di DPRD dari 35 kursi dan memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin," terangnya. (A10/d)