Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 25 Juni 2025

Dinas Ketapang dan Pertanian Tebingtinggi Pamerkan Hasil Inovasi Pisang dan Ubi Raksasa di Stan MTQ Sumut

Redaksi - Rabu, 09 September 2020 20:57 WIB
554 view
Dinas Ketapang dan Pertanian Tebingtinggi Pamerkan Hasil Inovasi Pisang dan Ubi Raksasa di Stan MTQ Sumut
Foto: SIB/Humala Siagian
TUNJUKKAN: Kadis Ketapang dan Pertanian Tebingtinggi Marimbun Marpaung saat menunjukkan pisang dan ubi raksasa hasil inovasinya di Stan MTQ Sumut, Selasa (8/9). 
Tebingtinggi (SIB)
Buah pisang kepok keling dan singkong hasil sambungan dengan umbi yang luar biasa besar jadi perhatian pengunjung di Stan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kota (Pemko) di Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke-37,Selasa (8/9).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung mengatakan pisang kepok keling Tebingtinggi ini mampu menghasilkan 15-18 sisir pertandan dengan besar buahnya rata-rata 10 cm.

Marimbun menjelaskan pihaknya juga telah membentuk hilirisasi produk seperti membuat kripik, tepung dan lainnya. Selain itu, bibit pisang ini juga menjadi incaran daerah-daerah lain di Sumut.

"Pisang ini paling laris, bukan hanya buahnya, bibitnya juha incaran . Kalau keripik ini malah sudah rutin dikirim 200-300 kg ke Medan dan Jambi," jelas Marimbun

Selain pisang , ada juga singkong hasil sambungan dengan umbi yang luar biasa besar. Singkong ini merupakan hasil dari teknik vegetatif, menyambungkan singkong karet untuk bagian atas dan singkong roti bagian bawah.

"Singkong ini umbinya mencapai 25-30 kg perbatang, Itulah kenapa kita pilih singkong karet karena pisang karet daunnya lebat yang bagus untuk meningkatkan besar dan bobot umbinya," jelas Marimbun

Kadis berdarah Batak Toba ini lebih lanjut mengatakan, singkong tersebut juga banyak di cari untuk tepung dan juga bahan baku keripik yang dikelola UMKM. Misi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tebingtinggi adalah untuk meningkatkan nilai produk mereka dan membuka lapangan kerja.

Marimbun menambahkan, dengan lahan terbatas , yakni persawahan hanya 230,29 Ha, darat 660 Ha pihaknya tentu harus bekerja keras untuk melakukan berbagai inovasi agar produksi bisa lebih maksimal.

Selain produk bahan dasar, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tebingtinggi juga mengembangkan lele dengan teknik bioflok. Selain itu, juga ada produk olahan air kelapa murni atau virgin coconut oil

"VCO ini berkualitas ekspor, tetapi kita belum bisa mengekspor karena kurangnya kuantitas, tetapi produk ini laris karena begini saja sudah memiliki banyak khasiat," kata Marimbun.

Salah seorang pengunjung, Siti Marini mengaku tertarik melihat pisang dan singkong yang berukuran tidak biasa. Siti penasaran dengan dua produk unggulan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tebingtinggi ini.

"Ngeliat pisang dan ubi besar kayak gini saya penasaran. Ternyata pisangnya ukurannya besar dan rasanya juga enak. Ini cocok untuk dibuat keripik. Saya juga beli bibitnya untuk di tanam di rumah," kata Siti. (BR3/a)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru