Medan (SIB)
Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Madani mengklaim petugas dari RS Madani dipaksa pulang pihak keluarga saat melaksanakan prosesi pemakaman jenazah sesuai protokol pemulasaran Covid-19, Minggu (20/9) malam.
Informasi diperoleh, kejadian yang berlangsung di tempat pemakaman khusus Covid-19 di kawasan Perumnas Mandala, Deliserdang ini terjadi, lantaran keluarga tidak terima anggota keluarganya yang meninggal dikebumikan sesuai protokol kesehatan.
Kepala Bagian Pelayanan Medis RSU Madani dr H Tommy Hendra MKM menjelaskan pasien tersebut masuk ke rumah sakit pada Sabtu (19/9) sore. Saat itu pasien langsung diperiksa, sehingga akhirnya didiagnosa sebagai probable Covid-19 sesuai klinis.
"Swabnya juga sudah diambil dan sedang diperiksa di Laboratorium USU," kata dr Tommy Hendra yang juga Ketua Covid-19 RS Madani kepada wartawan via whatsapp di Medan, Senin (21/9).
Tepat, Minggu (20/9) pasien yang merupakan warga Deliserdang itu meninggal dunia. Oleh karena statusnya probable Covid-19, maka kata Tommy, pemakaman jenazahnya harus dilaksanakan sesuai protokol pemulasaran.
"Kejadiannya probable Covid-19. Awalnya sebagian keluarga pasien sudah menandatangani pernyataan, namun keluarga lain memprotes," jelasnya.
Akibatnya, terjadi perdebatan antara pihak RS dan keluarga pasien. Tetapi jenazah pasien yang sudah dimasukkan ke dalam peti yang dibungkus plastik, tetap dibawa ke lokasi pemakaman tersebut. Namun di perjalanan, anggota keluarga pasien yang ikut masuk ke dalam mobil ambulance membuka plastik pembungkus peti jenazah itu.
Kemudian saat peti diturunkan dan begitu di depan pintu masuk makam, petugas dicegat oleh keluarga, lalu tim dipaksa untuk pulang. "Setelah itu kami tidak tahu lagi bagaimana kejadian selanjutnya. Tetapi yang pasti setiap rumah sakit yang menangani Covid-19 wajib melakukan protokol pemulasaran apabila ada pasiennya yang meninggal, begitu juga dengan yang dilakukan RS Madani," tutupnya.
Sedangkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah MM yang juga dikonfirmasi terkait kejadian ini mengaku masih belum mendapatkan informasi. "Belum dapat kita informasinya," jawabnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, suasana di Jalan Kenari Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan dihebohkan dengan peti jenazah berisi jasad diduga korban Covid-19 diletakkan di depan tempat pemakaman umum (TPU) Muslim, Minggu (20/9) malam. (M16/M17/c)