Jakarta (SIB)
Presiden Jokowi memerintahkan Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan untuk menekan kasus Corona di 9 provinsi prioritas. Pemerintah memaparkan evaluasi kasus Corona.
"Perintah presiden 13 September lalu, Wakil Ketua Komite, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, kita lihat data di sini 6 September menuju ke 13 September kenaikan sekitar 0,5 persen dan berturut-turut terjadi penurunan. Kemarin di posisi 22,46 persen. Ini tren penurunan. Kita lihat data global pada 23,13 persen. Kita di bawah angka global untuk kasus aktif," ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara virtual, Senin (28/9/2020).
Luhut secara resmi ditunjuk Jokowi mulai tanggal 14 September dan kemarin sudah bekerja selama 2 pekan menekan kasus Corona di 9 provinsi prioritas. Berikut data yang disampaikan pemerintah:
A. Persentase kasus aktif 4 minggu terakhir
- 6 September: 24,5 persen (dunia 25,74 persen)
- 13 September: 25,0 persen (dunia 24,85 persen)
- 20 September: 23,6 persen (dunia 23,9 persen)
- 27 September: 22,5 persen (dunia 23,13 persen)
B. Persentase kematian 4 minggu terakhir
- 6 September: 4,1 persen (dunia 3,24 persen)
- 13 September: 4,0 persen (dunia 3,18 persen)
- 20 September: 3,9 persen (dunia 3,1 persen)
- 27 September: 3,8 persen (dunia 3,02 persen)
C. Persentase kesembuhan 4 minggu terakhir
- 6 September: 71,4 persen (dunia 69,92 persen)
- 13 September: 71,0 persen (dunia 71,96 persen)
- 20 September: 72,5 persen (dunia 73,0 persen)
- 27 September: 73,8 persen (dunia 73,85 persen)
Catatan:
1. Angka kasus aktif seminggu terakhir turun menjadi 22,5 persen akibat penurunan kasus aktif di Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
2. Angka kesembuhan naik dari minggu sebelumnya menjadi 73,8 persen akibat menurunnya kasus aktif dalam seminggu terakhir.
3. Angka kematian terus menurun dari minggu sebelumnya menjadi 3,8 persen meski masih di atas rata-rata global 3,02 persen. Artinya peningkatan kapasitas layanan RS, khususnya dalam menangani pasien gejala berat-kritis masih perlu ditingkatkan.
Doni mengatakan, Luhut yang juga menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi, kerap menggelar rapat koordinasi untuk mensinergikan kebijakan. Nantinya, ada SOP yang jadi rujukan kepada seluruh pimpinan RS.
"Intervensi yang dilakukan pemerintah, Bapak Presiden menugaskan Wakil Ketua Komite Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, hampir setiap hari beliau memimpin rapat koordinasi untuk mensinergikan seluruh komponen, seluruh kementerian/lembaga, termasuk pakar epidemiologi, pakar kesehatan masyarakat, ahli bidang obat," kata Doni.
"Dan sudah dibuatkan SOP yang nantinya jadi rujukan kepada seluruh pimpinan RS agar bisa ikuti SOP yang disusun Kemenkes, didukung pakar dari 5 asosiasi profesi," imbuh Doni.
DIBAWAH STANDAR WHO
Pemerintah memaparkan okupansi tempat tidur ICU dan isolasi atau bed occupancy rate (BOR) terkait kasus Corona di Indonesia sebesar 46,29 persen. Angka ini masih di bawah batas yang ditentukan WHO, yaitu 60 persen.
"Dilaporkan secara nasional keterisian tempat tidur ICU dan isolasi secara nasional, bed occupancy rate 46,29 persen. Kapasitas nasional 46.705, yang dipakai 21.619," kata Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto seusai rapat dengan Presiden Jokowi secara virtual, Senin (28/9).
Airlangga memaparkan BOR di 9 provinsi prioritas, di mana hanya DKI Jakarta dan Bali yang sedikit di atas standar WHO. Berikut ini data BOR di 9 provinsi:
1. Jawa Timur: 41,8 persen
2. DKI Jakarta: 60,6 persen
3. Jawa Barat: 55,1 persen
4. Jawa Tengah: 40,3 persen
5. Sumatera Utara: 45,0 persen
6. Sulawesi Selatan: 29,4 persen
7. Bali: 61,6 persen
9. Kalimantan Selatan: 33,4 persen
10. Papua: 37,6 persen
"Angka kematian dan kesembuhan COVID-19 relatif sudah baik di mana angka kesembuhan sebesar 73,77% dan setara global, kemudian fatality rate 3,77 persen, angka global lebih bagus sedikit 3,02% dan terus membaik. Active rate 22,46 persen," sebut Airlangga.
Di samping itu, pemerintah menyampaikan strategi pengurangan angka kematian akibat Corona di Indonesia. Pemerintah meningkatkan kapasitas RS, fasilitas isolasi mandiri, hingga perlindungan terhadap kelompok rentan.
"Pemerintah mendorong agar ada strategi pengurangan angka kematian, antara lain tentu peningkatan kapasitas RS, penyiapan fasilitas isolasi mandiri di Wisma Atlet dan hotel untuk OTG, pemisahan kelompok komorbid, perlindungan terhadap kelompok rentan, menolong pasien yang mendapat pertolongan, tidak menunggu kondisi gejala berat kritis," ujar Airlangga yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian.
Selain itu, Presiden Jokowi memerintahkan Kemenkes melakukan audit untuk menjaga keselamatan tenaga kesehatan dari paparan COVID-19. Pemerintah akan meningkatkan perlindungan bagi tenaga kesehatan.
"Pertemuan dengan IDI dan kelompok profesi, perlindungan tenaga kesehatan ditingkatkan, dan presiden mengarahkan, baik di RS, dilakukan audit oleh Kemenkes agar menjaga keselamatan daripada tenaga kesehatan dan juga PCR disiapkan untuk tenaga kesehatan," kata Airlangga.
BERTAMBAH
Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan penyebaran virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Pada senin (28/9) ditemukan sebanyak 3.509 kasus baru Corona di RI.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19, Senin (28/9), total kasus Corona yang ditemukan di Indonesia kemarin berjumlah 278.722.
Kabar baiknya, pasien yang berhasil sembuh dari Corona bertambah sebanyak 3.856 orang, total pasien yang sembuh berjumlah 206.870 orang.
Namun, kasus pasien Corona meninggal dunia juga bertambah, yakni sebanyak 87 orang. Total pasien Corona di RI yang meninggal berjumlah 10.473 orang.
Pada Minggu (27/9), kasus Corona di RI bertambah 3.874 kasus. Per kemarin, total kasus Corona di Indonesia berjumlah 275.213 kasus.
DKI Jakarta menempati urutan pertama penambahan kasus positif baru, yakni sebanyak 898 orang. Disusul Jawa Barat (Jabar) dengan 489 kasus positif baru dan Jawa Tengah (Jateng) dengan 304 kasus positif baru.
Pasien sembuh juga paling banyak berada di DKI Jakarta mencapai lebih dari 1.300 orang.
Total pasien sembuh hingga kemarin 206.870.
DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang pasien sembuh terbanyak dengan 1.328 orang. Disusul Jawa Timur (Jatim) dengan 378 pasien sembuh, kemudian Jawa Barat (Jabar) dengan 307 pasien.
Sementara itu, sebanyak 131.361 kasus suspek Corona dipantau oleh pemerintah kemarin.
Angka itu didasari data BNPB yang dirilis hari ini, Senin (28/9/2020). Suspek Corona yang dipantau lebih tinggi dari jumlah pada hari sebelumnya. Pada Minggu (27/9) kemarin, pemerintah memantau 129.553 suspek Corona.
Sedangkan spesimen yang diperiksa, sebanyak 32 ribu lebih.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, Senin (28/9), spesimen Corona yang diperiksa kemarin berjumlah 32.189.
Dari pemeriksaan 32.189 spesimen, ditemukan 3.509 kasus baru COVID-19. Total kasus Corona di RI berjumlah 278.722 kasus.(detikcom/a)