Jakarta (SIB)
Tingkat kematian Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Meski begitu, persentasenya masih lebih tinggi ketimbang persentase kematian Covid-19 rata-rata di dunia.
"Kasus meninggal persentasenya di Indonesia makin lama makin turun," kata juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam keterangan pers via kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10).
Angka kematian Covid-19 secara kumulatif adalah 10.856 orang hingga 1 Oktober ini. Persentasenya adalah 3,7%. Angka itu lebih tinggi ketimbang persentase kematian Covid-19 di dunia sebesar 2,98%.
"Sementara waktu masih di atas dari angka rata-rata dunia," kata Wiku.
Kemarin, penambahan kasus aktif Covid-19 di Indonesia ada 61.839 kasus, atau 21,2%. Kasus aktif di Indonesia lebih rendah ketimbang kasus aktif di dunia.
"Kasus aktif di dunia ada 22,5%. Kita sedikit di bawah kasus aktif di dunia," kata Wiku.
Untuk persentase kesembuhan Covid-19, Indonesia juga lebih baik ketimbang dunia. Di Indonesia, ada 218.487 kasus sembuh kumulatif atau 75% pada 1 Oktober ini.
"Di mana kasus sembuh dunia adalah 74,43%. Jadi persentase sembuh di Indonesia sedikit lebih tinggi daripada angka di dunia," kata Wiku.
Kasus COVID-19 di Daerah
Wiku Adisasmito juga memaparkan perkembangan kasus Covid-19 di tingkat provinsi. Wiku menyebut ada 20 provinsi yang mengalami peningkatan dan 14 provinsi menurun. Data itu merupakan perbandingan dari periode 14-20 September dengan periode 21-27 September.
"Kami ingin menyampaikan tentang kenaikan dan penurunan dari kasus mingguan berdasarkan provinsi dan ini kami lihat dari periode 14-20 September dibandingkan dengan 21-27 September 2020.Dan di sini terlihat secara nasional terdapat 20 provinsi dengan jumlah kasus meningkat dibanding minggu sebelumnya, dan 14 provinsi dengan jumlah kasus menurun dibanding minggu sebelumnya," kata Wiku.
Wiku menyebut provinsi yang paling tinggi kenaikannya adalah Jawa Barat sebesar 1.726 kasus. Kemudian disusul oleh DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.
"Provinsi yang paling tinggi peningkatannya kasusnya adalah Jawa Barat dengan penambahan 1.726 kasus disusul dengan DKI Jakarta dengan penambahan kasus sebesar 1.002 kasus. Dan Kalimantan Timur dengan penambahan kasus 584 kasus," ujarnya.
Sedangkan dari 14 provinsi, penurunan terbanyak yakni provinsi Jawa Timur sebesar 445 kasus. Disusul Sumatera Utara, dan Aceh.
"Kemudian dari 14 provinsi dengan jumlah kasus menurun, penurunan paling tinggi terjadi di Jawa Timur dengan penurunan sebesar 445 kasus, disusul Sumut dengan penurunan 233 kasus, dan Aceh dengan penurunan 205 kasus," tutur Wiku.
Lebih lanjut, Wiku meminta provinsi yang mengalami kenaikan untuk terus berusaha agar kasus bisa ditekan. Dia juga mengingatkan kepada provinsi yang kasusnya menurun supaya dipertahankan ke depan.
"Kami mohon agar dapat ditekan sedikit lagi kasusnya agar di minggu depan betul-betul bisa tidak terjadi penambahan kasus sama sekali bahkan terjadi penurunan jumlah kasus secara keseluruhan," ucapnya.
"Kami menghargai kepada provinsi yang telah berhasil menurunkan angka kasusnya, dan dimohon kepada seluruh provinsi agar dapat betul-betul berlomba untuk dapat menurunkan kasusnya," lanjut Wiku. (detikcom/f)