Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025
Kalahkan Trump di Pilpres AS

Joe Biden dan Kamala Harris Deklarasikan Kemenangan

* Presiden Jokowi Ucapkan Selamat
Redaksi - Senin, 09 November 2020 08:13 WIB
550 view
Joe Biden dan Kamala Harris Deklarasikan Kemenangan
AFP/Jim WATSON
SAMBUTAN KEMENANGAN: Presiden terpilih AS Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris berdiri bersama pasangan masing-masing Jill Biden dan Doug Emhoff setelah menyampaikan sambutan
Jakarta (SIB)
Joe Biden bersama Kamala Harris mendeklarasikan kemenangannya pada pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) di Chase Center, Delaware, AS pada Sabtu (7/11) malam waktu setempat. Dalam siaran langsung di televisi, terlihat ribuan pendukung Biden memenuhi lapangan Chase Center.

Deklarasi kemenangan dibuka oleh wakil presiden terpilih Kamala Harris. Dia menyampaikan sejumlah topik. Harris mengatakan dirinya adalah perempuan kulit hitam pertama yang menduduki gedung putih, meski demikian dia berharap bukan menjadi yang terakhir.

"Meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir. Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara yang penuh peluang dan bagi anak-anak terlepas dari jenis kelamin Anda, negara kami telah mengirimkan pesan yang jelas: Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan," kata Harris dalam pidatonya.

Pidato kemudian dilanjutkan oleh presiden terpilih Joe Biden. Saat Harris menghadirkan Biden, teriak penonton ramai bersorak. Perayaan kemenangan pun tampak pecah dengan teriakan itu. Biden juga menyampaikan sejumlah hal, terpenting adalah dia menyerukan persatuan dan mengajak pendukung Trump untuk bersatu.

"Saya berjanji menjadi presiden yang tidak mencari perpecahan tapi menjunjung persatuan," kata Biden seperti dilansir CNN, Minggu (8/11).

"Sekarang untuk Anda semua yang memilih Presiden Trump, saya memahami kekecewaan Anda malam ini. Saya sendiri telah kehilangan beberapa kali, tapi sekarang mari saling memberi kesempatan," lanjut Biden.

Pidato ditutup Biden dengan mengutip lagu Katolik berjudul 'On Eagles Wings'. Dia berharap lagu itu dapat menjadi penghiburan bagi warga AS yang kehilangan keluarga karena virus Corona.

Joe Biden berhasil memenangkan pilpres AS setelah memperoleh suara sebanyak 290 electoral votes dan mengalahkan pesaingnya, Donal Trump.

Adapun dari data penghitungan di Fox Neus, Biden meraih 49,7 persen suara. Angka ini berbeda tipis dari Trump yakni 49,2 persen suara sehingga menjadikan persaingan sengit di antara mereka.

UCAPAN SELAMAT
Sementara ini ucapan selamat mengalir dari para kepala negara, tak terkecuali dari Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia (RI).

"My warmest congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris on your historic election. The huge turn out is a reflection of the hope placed on democracy," ujar Jokowi.

Ucapan itu ditulis Jokowi sebagai keterangan dari foto yang diunggah di seluruh media sosial Jokowi di Twitter, Instagram, dan Facebook. Foto yang diunggah Jokowi menampilkan foto dirinya yang disambut Biden pada 27 Oktober 2015 saat lawatan ke Naval Observatory, Washington DC. Kala itu Biden menjabat Wakil Presiden AS mendampingi Barrack Obama sebagai Presiden AS.

Selain ucapan selamat, Jokowi turut menyampaikan harapan kepada Biden dan Kamala Harris, yang menjadi wakilnya. Jokowi menantikan bekerja bersama Biden untuk memperkuat hubungan antarnegara.

"Look forward to work closely with you in strengthening Indonesia-US strategic partnership and pushing forward our cooperation on economy, democracy and multilateralism for the benefit of our two people and beyond ????????," kata Jokowi.

Kedekatan Psikologis
Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, secara khusus menyoroti terpilihnya Kamala Harris. Menurutnya, ini adalah salah satu bentuk komitmen AS dalam demokrasi.

"Ini kan wakil presiden perempuan pertama dalam 244 tahun sejarah Amerika Serikat merdeka, jadi ini bentuk bahwa kita happy bahwa Amerika mengukuhkan, menegaskan kembali komitmen terhadap demokrasilah dengan lahirnya perempuan kemudian dia mix dan dapat terpilih menjadi wakil presiden," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid saat dihubungi.

Meutya pun menyinggung kedekatan psikologis antara Indonesia dan AS sewaktu Barack Obama menjadi presiden. Ke depan, ia berharap kedekatan psikologis ini dapat terbentuk kembali ketika Kamala mendampingi Joe Biden.

"Dari situ kita harapkan tentu ada kedekatan-kedekatan psikologis antara Indonesia dan Amerika Serikat, meskipun tidak sama ketika Obama tapi mungkin kita harapkan mirip-mirip kedekatan itu ada," jelasnya.

"Karena Kamala juga ada darah Asia-nya, saya prediksi dia akan menjadi semacam penghubung antara Amerika dengan kawasan Asia," sambungnya.

Selain itu, ia berharap pemerintahan di bawah Presiden Joe Biden dan Kamala dapat menerapkan pendekatan yang lebih soft power. Serta berkomitmen menuntaskan permasalahan HAM dan lingkungan.

"Dari pemerintah Demokrat kan biasanya mengangkat isu-isu terkait isu HAM dan isu lingkungan dan kita harapkan Indonesia atau Amerika Serikat bisa bekerja sama dengan baik terkait kedua isu tersebut. Termasuk isu yang sensitif bagi kedua negara," ungkapnya.

Harris sendiri telah bicara soal posisinya sebagai perempuan pertama yang menjadi Wapres AS ini.

Seperti dilansir Associated Press (AP), Kamala Harris membuat sejarah sebagai perempuan kulit hitam pertama yang terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Senator California berusia 56 tahun ini juga orang pertama keturunan Asia Selatan yang terpilih sebagai wakil presiden, mewakili multikulturalisme yang lekat dengan AS.

Pernah Bertemu
Presiden terpilih AS Joe Biden pernah bertemu dengan pimpinan RI jauh sebelum memenangi Pilpres AS 2020. Mulai dari Presiden Jokowi hingga Jusuf Kalla. Bagaimana jejaknya?

Sebelum terpilih sebagai Presiden AS, Biden menjabat Wapres AS mendampingi Barack Obama, yang memenangi pemilu AS pada November 2008.

Delapan tahun lamanya Biden menduduki Gedung Putih. Hingga pada 2016, Biden mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden tapi akhirnya urung dilakukan.

Selama periode sebagai Wapres AS itu, Biden kerap bertemu dengan pimpinan dari negara lain, termasuk dari RI.

Bertemu JK
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), pernah bertemu dengan Biden pada 2009. Ketika itu JK berkunjung ke Washington DC dan menceritakan pertemuan dengan Biden.

Dalam pertemuan bilateral itu, Biden mengungkapkan bahwa Obama dan dirinya menganggap Indonesia memegang peranan penting di dunia karena berbagai faktor, termasuk faktor negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan salah satu negara demokrasi yang sangat besar.

AS terbuka untuk mendengarkan saran-saran Indonesia terkait hubungan tersebut dan hal-hal apa yang dapat AS lakukan untuk Indonesia.

JK mengungkapkan penghargaan terhadap Obama dan jajaran pemerintahannya untuk merangkul dunia Islam.

"Hal ini tidak dapat dilepaskan dari penyelesaian konflik Timur Tengah secara adil. Indonesia dapat menjadi mitra AS dalam kerja sama yang berdasarkan kepada kepentingan bersama dan saling menghormati," demikian JK menanggapi sambutan Biden, yang kala itu masih menjabat Wapres AS.

Bertemu Boediono
Biden juga pernah bertemu Budiono pada 2010 di acara Nuclear Security Summit (NSS), di Washington DC, AS. Saat itu Budiono menjabat Wakil Presiden RI periode 2009-2014.

Di Negeri Paman Sam, Boediono rencananya bertemu dengan Joe Biden. Dia juga dijadwalkan bertemu dengan CEO Millennium Challange Corporation Daniel Yohanes.

Pembicaraan difokuskan pada program bantuan bagi negara-negara berkembang yang berhasil memenuhi standar dan kriteria tertentu dalam tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance.

Bertemu Jokowi
Lima tahun kemudian, Joe Biden juga bertemu Presiden Jokowi pada 2015. Di sela kunjungan kerja ke Amerika Serikat, Jokowi sempat menyambangi kediaman Biden.

Mereka berbincang selama 15 menit, lebih lama dari waktu yang disediakan protokoler Negeri Paman Sam tersebut. Hal itu disampaikan oleh Menlu Retno LP Marsudi.

"Kehadiran Presiden di kediaman resmi Wapres, untuk memenuhi undangan jamuan makan siang pribadi yang disampaikan Biden. Santap siang berlangsung dalam suasana yang akrab dan hangat," ujar Retno, Rabu (28/10/2015).

Biden, kata Retno, menganggap Indonesia sebagai mitra strategis AS. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dinilai akan memiliki pengaruh di masa yang akan datang.

"Biden memuji Indonesia sebagai negara besar yang dapat menjalankan pemilihan umum dengan baik dan aman. Selain itu, Biden juga memuji upaya pemberantasan korupsi yang dilaksanakan oleh Presiden Jokowi," imbuh Retno.

"Presiden Jokowi menyampaikan kepada Biden hubungan kerja sama kedua negara telah berjalan baik, tapi masih ada sektor-sektor yang masih dapat ditingkatkan kerja samanya," tambahnya. (detikcom/c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru