Jakarta (SIB)
Kapolri Jenderal Idham Azis menyebut pihaknya menerima laporan sejumlah kerumunan tanpa protokol kesehatan. Kerumunan tanpa menjaga protokol kesehatan, menurutnya, telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Beberapa kerumunan massa tanpa protokol kesehatan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang disampaikan warga maupun organisasi masyarakat melalui berbagai media," kata Idham kepada wartawan, Sabtu (14/11).
Lalu Idham menyinggung terkait dua Maklumat Kapolri yang telah dikeluarkannya sejak Indonesia dilanda pandemi Corona. Menurutnya, Polri selalu mengacu pada asas Salus Populi Suprema Lex Esto, yang berarti keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi.
"Maklumat pertama pada tanggal 19 Maret 2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Covid-19. Lalu Maklumat Kapolri kedua pada 21 September tentang Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan dalam Pelaksanaan Pemilihan Pilkada Serentak 2020, yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 nanti," ujar Idham.
Idham mengimbau, dalam suasana pandemi Corona yang masih melanda Indonesia, agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan massa. Hal itu perlu dilakukan demi keselamatan seluruh rakyat Indonesia dari virus corona.
"Hal tersebut harus kita lakukan bersama-sama demi keselamatan kita bersama, dan untuk menyelamatkan satu dan semua orang yang ada di Indonesia ini," katanya.
"Hanya dengan disiplin protokol kesehatan, maka kita akan terhindar dari pandemi Covid-19," sambungnya.
Kapolri Jenderal Idham Aziz tidak menyinggung secara langsung soal kerumunan massa tanpa protokol kesehatan menimbulkan keresahan tersebut. Namun diketahui, kepulangan pemimpin FPI Habib Rizieq Syihab ke Indonesia pada Selasa (10/11) dan sejumlah kegiatannya sedang jadi sorotan.
Proses penjemputan Habib Rizieq oleh massa saat itu menimbulkan kerumunan di Bandara Soekarno-Hatta. Massa pendukung Habib Rizieq berbondong-bondong menjemput ke bandara hingga menimbulkan kemacetan parah di Tol Bandara.
Habib Rizieq dijemput massa dari Bandara Soetta hingga ke kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat. Di kediamannya pun kerumunan massa telah menunggu kedatangan Habib Rizieq.
Kerumunan juga terjadi pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan. Setelah menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Habib Rizieq melanjutkan acaranya ke Bogor, Jawa Barat. Kerumunan massa yang menyambut Habib Rizieq di Bogor pun tak terelakkan.
Abaikan Protokol
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Rudy Sufahriadi menilai kegiatan Habib Rizieq Syihab yang dihadiri warga di Megamendung, Bogor, banyak yang mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. Dia menyoroti soal timbulnya kerumunan hingga warga yang tak memakai masker.
"Secara protokol kesehatan masih banyak sekali, nomor satu kerumunan orang, nomor dua jaga jarak, yang ketiga yang pakai masker masih banyak yang tidak pakai," kata Rudy usai menghadiri acara hari ulang tahun Brimob di Markas Brimob Polda Jabar, Sumedang.
Dia mengatakan hal itu bakal menjadi salah satu bahan pembahasan dalam evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar. Rapat evaluasi bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil hingga Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto akan digelar pekan depan.
"Nanti dalam rapat Gugus Tugas, saya bersama Gubernur, Pangdam, Pak Kajati, Ketua DPRD Jabar, sama-sama kita akan bahas dalam rapat Gugus Tugas pekan depan," kata Rudy.
"Hasilnya nanti kita akan sampaikan," tambahnya.
Meski begitu, dia mengatakan masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut bersifat tertib, sehingga aktivitas berjalan dengan lancar dan aman.
Dia mengatakan pihak kepolisian akan memastikan bakal melayani dan membantu melakukan pengamanan dalam setiap kegiatan masyarakat.
"Secara Kamtibmas itu tidak ada masalah, semuanya berjalan dengan lancar, kami Polda Jabar dan polres di tingkat kota dan kabupaten melayani masyarakat melakukan kegiatan," kata Rudy.
Namun dia mengingatkan masyarakat agar terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Selama pandemi Covid-19 belum selesai, masyarakat diminta menerapkan program 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. (detikcom/f)