Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Angka Kematian Corona di Indonesia Turun 8,9%, Kesembuhan Alami Perlambatan

Redaksi - Rabu, 18 November 2020 08:52 WIB
393 view
Angka Kematian Corona di Indonesia Turun 8,9%, Kesembuhan Alami Perlambatan
Foto: Satgas Penanganan COVID-19
Wiku Adisasmito
Jakarta (SIB)
Pemerintah menyebut angka kematian karena virus Corona (COVID-19) di Indonesia selama sepekan terakhir menurun dari pekan sebelumnya. Pemerintah menyebut data ini adalah pertanda baik.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan kasus kematian Corona selama sepekan. Disebutkan, secara nasional, jumlah kematian pada pekan ini mengalami penurunan 8,9% dibanding pekan sebelumnya.

"Meskipun angka kasus positif mengalami peningkatan drastis (17,8%) pada pekan ini, namun kami apresiasi bahwa kita berhasil mengalami penurunan 8,9 persen pada penambahan kasus meninggal di pekan ini," ucap Wiku dalam siaran di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/11).

"Persentase ini cenderung terus menurun dari pekan sebelumnya. Ini adalah perkembangan yang kita harapkan ke arah yang lebih baik," ucap Wiku.

Wiku menyinggung kasus COVID-19 di tingkat nasional yang mengalami kenaikan 17,8 persen di pekan ini. Kondisi itu perlu menjadi perhatian daerah untuk memperbaiki angka kematian.

"Dengan tingginya penambahan kasus positif pekan ini, pemerintah punya peluang untuk perbaiki angka kematian dengan memastikan seluruh kasus positif ditangani dengan baik dan menjadi sembuh seluruhnya," katanya.

"Terutama pada pasien dengan gejala sedang dan berat serta pasien dengan komorbid. Gunakan momentum ini menjadi kesempatan untuk mendongkrak angka kesembuhan dan menekan angka kematian," ujarnya,

Selain itu, Wiku memaparkan angka-angka kenaikan kematian dan persentase kematian kasus COVID-19. Jawa Timur menjadi daerah paling tinggi kenaikan dan persentase kematian selama sepekan.

ALAMI PERLAMBATAN
Wiku Adisasmito juga mengatakan, sudah 4 pekan angka kesembuhan Corona mengalami perlambatan.

"Mengenai perkembangan kasus sembuh, pada pekan lalu saya menyampaikan bahwa sudah 3 minggu berturut-turut kasus sembuh kita mengalami perlambatan dengan harapan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah bahu membahu untuk meningkatkan angka kesembuhan di wilayahnya masing-masing," kata Wiku.

"Namun sangat disayangkan bahwa ternyata pada pekan ini angka kesembuhan masih juga menurun sehingga pekan ini menjadi pekan keempat penurunan kesembuhan secara berturut-turut," imbuhnya.

Wiku menyebut jumlah kesembuhan pada pekan ini mengalami perlambatan sebesar 9,3 persen hampir 10 persen. Bahkan perlambatan penurunan kasus sembuh itu lebih besar dari pekan sebelumnya.

"Ini adalah kondisi yang memprihatinkan seharusnya jumlah kesembuhan harus terus kita jaga agar terus bertambah," ungkapnya.

Sementara itu, persentase terendah di tingkat nasional adalah Papua 51,36 persen, Lampung 51,97 persen, Jambi 68,23 persen, Sulawesi Tengah 70,8 persen, dan Sulawesi Barat 72,62 persen. Wiku berpesan kepada seluruh provinsi untuk meningkatkan pelayanan penanganan COVID-19.

TURUN
Satgas Penanganan COVID-19 juga mengumumkan perkembangan zonasi virus Corona di Indonesia. Terjadi penurunan jumlah kabupaten/kota berstatus zona oranye, sedangkan jumlah kabupaten/kota zona merah Corona bertambah.

"Pada pekan ini terjadi penurunan yang signifikan pada zona oranye, yaitu dari 370 menjadi 345 kabupaten/kota. Ini adalah langkah yang kita harapkan, karena sejak awal pandemi kabupaten/kota dengan zona oranye adalah paling banyak di antara zona risiko lainnya," kata Wiku Adisasmito.

Namun, untuk penambahan jumlah kabupaten/kota berstatus zona merah Corona tidak signifikan. Sementara itu, jumlah kabupaten/kota berstatus zona kuning juga mengalami peningkatan.

"Namun terjadi peningkatan pada zona merah atau zona risiko tinggi, yaitu dari 27 kabupaten/kota pada pekan lalu menjadi 28 kabupaten/kota pada pekan ini. Selanjutnya, pada zona risiko rendah atau zona kuning terjadi peningkatan yang sebelumnya 97 kabupaten/kota menjadi 121 kabupaten/kota di pekan ini," ungkap Wiku.

Jumlah kabupaten dengan status zona hijau Corona juga bertambah. Namun kabupaten/kota yang terdampak pandemi Corona menurun.

"Zona hijau untuk kabupaten yang tidak ada kasus baru meningkat jumahnya dari 9 menjadi 10. Namun, untuk kabupaten/kota yang tidak terdampak menurun jumlahnya dari 11 menjadi 10, semakin sedikit jumlah kabupaten/kota yang tidak terdampak," terang Wiku.

DI ATAS RATA-RATA DUNIA
Terpisah, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengklaim angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Menurut data Kemenkes, hingga 16 November 2020, kasus sembuh mencapai 84,2 persen dengan jumlah kasus aktif 12,72 persen. Sementara itu, dia mengatakan rata-rata kasus sembuh global yaitu 69,56 persen.

"Kalau kita bandingkan angka kesembuhan di Indonesia 84,02 persen sedangkan kesembuhan dunia hanya 69,56 persen," kata Terawan dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Selasa (17/11).

Ia pun menyatakan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19.

Menurut Terawan, pengetesan, pelacakan, dan penelusuran terus dilakukan pemerintah.

Di lain sisi, dia mengingatkan masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan, yaitu dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

"Berbagai upaya telah ditempuh untuk memerangi penyebaran virus ini dan kita harus terus meningkatkan upaya untuk dapat menghambat dan bahkan menghentikan penularan," ucapnya.

Selain itu, dia melaporkan obat-obat untuk merawat pasien Covid-19 telah diadakan dan didistribusikan ke seluruh dinas kesehatan tingkat provinsi dan 792 rumah sakit rujukan.

Terawan mengatakan, Kemenkes juga menerapkan relaksasi perizinan agar akses terhadap alat kesehatan makin mudah.

BERTAMBAH
Kasus positif virus Corona (COVID-19) di RI bertambah 3.807 kasus kemarin. Jadi, total kasus Corona di RI hingga 17 November menjadi 474.455.

Penambahan kasus ini diinformasikan dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (17/11).

Hari ini tercatat penambahan kasus sembuh sebanyak 3.193, sehingga total pasien sembuh menjadi 398.636. Kasus meninggal bertambah 97 sehingga total 15.393 orang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia.

Sementara itu, jumlah pasien suspek Corona yang dipantau sebanyak 64.928. Sedangkan spesimen yang diperiksa sebanyak 39.772. Pada hari sebelumnya, total kasus kumulatif virus Corona mencapai 470.648, sebanyak 395.443 pasien sembuh dari Corona, serta kasus meninggal sebanyak 15.296.

Penambahan kasus terbanyak ada di DKI Jakarta, yaitu sebanyak 1.037 kasus, sehingga kasus kumulatif di Ibu Kota sebanyak 120.670. Pada posisi kedua penambahan kasus adalah Jawa Tengah dengan 652, total menjadi 44.800. Lalu diikuti Jawa Barat sebanyak 648 kasus sehingga total menjadi 45.697 kasus.

LUAR NEGERI
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kembali melaporkan perkembangan data WNI yang terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19) di luar negeri. Per 17 November, total WNI yang terkonfirmasi positif Corona jadi 1.914.

Informasi perkembangan data COVID-19 ini disampaikan Kemlu melalui laman resminya kemlu.go.id.

"Total WNI terkonfirmasi COVID-19 di luar negeri adalah 1.914: 1364 sembuh, 156 meninggal dunia dan 394 dalam perawatan," tulis Kemlu, Selasa (17/11).

Penambahan WNI yang positif Corona terjadi di Hungaria 15, Korea Selatan 2, dan Kuwait 1 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh ada di Uzbekistan sebanyak 5 kasus, Korea Selatan 1, dan Kuwait 2 kasus sembuh.

"Tambahan WNI terkonfirmasi COVID-19 di Hongaria, Korea Selatan dan Kuwait, sembuh di Uzbekistan, Korea Selatan dan Kuwait," katanya. (detikcom/Kps.com/a)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru