Medan (SIB)
Ketua DPP Partai Gelora Anis Matta hadir di Medan untuk mendukung pemenangan pasangan calon Wali Kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rahman, Kamis (19/11). Ia mengatakan, partai yang dia pimpin lahir dengan semangat rekonsiliasi. Mereka mencoba keluar dari pembelahan yang berbahaya bagi Indonesia ke depan. Ancaman terbesar bangsa ini sekarang adalah disintegrasi sosial.
Menurut dia, kalau salah memahami agama bisa jadi faktor pemecah. Untuk itu, partai Gelora datang dengan semangat kolaborasi.
“Partai Gelora mendukung Bobby Nasution karena semangat kolaborasi. Kita harus mendahulukan persatuan, tidak boleh menjadikan Pilkada ini sebagai faktor pemecah belah kehidupan bermasyarakat. Itu sangat berbahaya bagi masyarakat kita,†kata Anis Matta kepada wartawan di kantor tim pemenangan Bobby-Aulia Jalan Cik Di Tiro, Medan.
Apalagi, lanjut Anis. Indonesia sedang menghadapi krisis, pandemi Covid berkembang menjadikan krisis ekonomi. Kalau tidak mengurusnya dengan baik, ini bisa berkembang jadi krisis sosial, juga jadi krisis politik. Akhirnya negara mengalami kerugian.
“Harus kita stop di sini, jangan krisis ekonomi ini berkembang menjadi krisis sosial. Kata kuncinya adalah, kita harus menyebarkan semangat persatuan dan kesatuan, demokrasi dan rekonsiliasi,†ungkapnya.
Pencerahan sudah disampaikan Gelora kepada masyarakat, kader dan simpatisan Gelora. Karena persoalan ini tidak boleh dianggap sepele, bisa membahayakan masa depan bangsa. Indonesia ini menurut dia, ibarat di dalam kapal yang sama dan menghadapi badai yang sama.
“Kita harus fokus pada badainya, jangan kepada saling bertengkar antar sesama. Secara perlahan-lahan, kesadaran ini sudah mulai muncul di tengah-tengah masyarakat Kota Medan,†tuturnya.
Disinggung tentang Bobby Nasution, Anis mengatakan harus kerja keras memenangkan pertarungan Pilkada ini. Tapi, mantan Presiden PKS ini menangkap, ada penantian masyarakat Medan kepada satu terobosan baru untuk perubahan-perubahan besar. Karena 10 tahun terakhir Medan mengalami penurunan kualitas yang besar dibanding kota-kota sekelas dengan Medan, seperti Makasar, Surabaya dan lainnya yang kini Medan jauh tertinggal.
“Menurut saya, Medan terlalu kumuh, jalannya jelek, sampah tidak beraturan. Itu karena di Medan terjadi “hattrick†wali kotanya masuk penjara. Makanya dia mengharapkan agar masyarakat memberi kesempatan kepada orang muda memimpin Kota Medan,†paparnya.
Kepada Bobby Nasution dia menyarankan agar jujur dalam bekerja. Jujur kepada Tuhan dan masyarakat. Kalau ada mengatakan Bobby belum berpengalaman itu memang benar. Tapi kenapa orang muda maju, karena yang berpengalaman gagal memimpin Medan. Ia yakin, kalau Bobby diberi kesempatan akan bisa belajar dengan cepat, karena meski tidak pengalaman bukan berarti tidak bisa bekerja. Buktinya Medan salah urus padahal dipimpin orang yang berpengalaman.
Anis mendefenisikan bahwa Medan yang berpenduduk di atas 1 juta jiwa yang harus ditata dengan standar dunia (kota internasional). Medan Berkah ini adalah wajah kota internasional.
Bobby Nasution mengatakan, kehadiran Anis Matta dan Fahri Hamzah bukti bahwa Partai Gelora memiliki semangat yang sama seperti yang diusung pasangan Bobby-Aulia, yaitu rekonsiliasi dan kolaborasi untuk menjadi Medan jadi Berkah. Dari 11 kota besar Indonesia, Medan berada di peringkat paling bawah. Medan juga jadi indikator sangat buruk untuk melakukan investasi.
Sementara Pembina tim pemenangan Bobby-Aulia, Sanggam SH Bakara mengatakan, kehadiran tokoh nasional mendukung Bobby adalah suatu kerinduan bagaimana agar Medan ini benar-benar harus dibangun kembali. Hadirnya Fahri Hamzah dan Anis Matta untuk membangun semangat persatuan dan kesatuan warga Kota Medan.
“Ada derap langkah yang sama dirindukan para tokoh nasional untuk perubahan yang singnifikan di Kota Medan. Karena Medan memiliki harapan untuk maju. Kita berharap masyarakat hadir tanggal 9 untuk menyalurkan hak suaranya,†ungkap Ketua DPW Punguan marga Si Raja Oloan Sumut ini. Turut hadir Ketua DPD P Gelora Sumut Heriansyah, Ketua tim pemenangan HT Milwan dan dewan Pembina Ikrimah Hamidy. (M10/d)