Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 10 Juli 2025

Bocah 3 Tahun Tewas Ditimpa Tabung Oksigen di RSUD Rantauprapat

Redaksi - Kamis, 28 Januari 2021 09:07 WIB
764 view
Bocah 3 Tahun Tewas Ditimpa Tabung Oksigen di RSUD Rantauprapat
(Foto: Dok/Abi)
SEMPAT DIRAWAT: Bocah berusia 3 tahun, warga SDA Kampungpajak, Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, sempat dirawat di IGD RSUD Rantauprapat setelah ditimpa tabung oksigen RS milik
Rantauprapat (SIB)
Tabung oksigen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu memakan korban jiwa. Seorang anak keluarga pasien yang sedang besuk, tewas ditimpa tabung oksigen ukuran besar di halaman ruang rawat inap VIP, Selasa (26/1) sekira pukul 21:00 WIB.

Menurut sumber, korban ZN berusia 3 tahun anak dari ALA, warga SDA Kampungpajak, Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, malam dibawa orangtuanya membesuk keluarga yang sedang sakit dan dirawat di ruang VIP RSUD Rantauprapat. Namun korban bersama anak lain sepupunya bermain di halaman ruangan VIP dan di halaman itu ada beberapa tabung oksigen yang tinggi dan berat.

"Sebelum kejadian, kami melihat anak itu bermain bersama teman-temannya di halaman ruangan VIP. Namun naas, ketika ZN memeluk satu tabung oksigen kosong yang berjejer di depan ruangan itu, tiba-tiba tumbang dan menimpa korban. Mungkin kena kepala dan terantuk ke lantai teras ruangan rawat inap VIP," sebut sumber.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan, membenarkan seorang anak berusia 3 tahun meninggal dunia setelah tertimpa tabung oksigen di RSUD Rantauprapat, dan sedang ditangani penyidik Satuan Reserse Kriminal.

”Ya, sudah ditangani Satreskrim Polres,” katanya menjawab konfirmasi SIB, Rabu (27/1).

Humas RSUD Rantauprapat, Doni Simamora menyebut korban adalah anak keluarga pasien yang datang berkunjung. Korban sempat dirawat, namun kemudian meninggal dunia.

"Anak keluarga pasien. Meninggalnya di IGG (Instalasi Gawat Darurat)," sebut Doni.
Sementara Direktur RSUD milik Pemkab Labuhanbatu itu, dr H Safril RM Harahap SpB, sangat menyayangkan peristiwa tersebut, apalagi kejadiannya di luar jam besuk pasien.

“Kejadian ini sangat kita sayangkan. Jam 21:00 WIB, kok keluarga pasien masih ada di ruangan perawatan. Ini sungguh jauh dari dugaan kita,” kesalnya

Syafril Harahap juga mengaku menyesalkan anak balita dibawa membesuk pasien di rumah sakit yang dipimpinnya.
"Apalagi untuk anak balita, manajemen tidak pernah memberi izin untuk datang berkunjung atau dibawa orang tuanya menjenguk pasien di RSUD Rantauprapat," sebutnya.

Masyarakat juga sangat menyesalkan kinerja direktur dan jajaran manajemen RSUD Rantauprapat, yang terkesan melegalkan tabung oksigen dijejer di halaman ruangan rawat inap.

"Apakah menjejerkan tabung oksigen di depan ruang perawatan sudah benar sesuai standar dan prosedur. Jika itu prosedur, apalagi tidak sesuai SOP pihak RSUD Rantauprapat harus bertanggungjawab terhadap hilangnya nyawa korban," ujar warga yang enggan disebut namanya. (BR6/c)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru