Tapanuli Utara (SIB)
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Credit Union (CU) Maju Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menanam modal investasi dengan membeli aset di Harmoni Land Properti senilai Rp 5 miliar berlokasi di Batu 7 Jalan Asahan, Kabupaten Simalungun.
Pembelian aset tersebut sudah sesuai prosedur sebagaimana yang tertuang dalam manajemen KSP CU Maju Tarutung bersama pengurus dan pengawas.
"Pembelian aset ini kita lakukan karena tingginya idle cash di KSP Maju Tatutung. Jadi seluruh pengurus dan pengawas memutuskan menanam modal di investasi Harmoni Land menghadiri rapat bersama dengan dihadiri 3 CU di Siantar pada tanggal 21 Juli 2019," kata Ketua Dewan Pimpinan Pengurus Koperasi Simpan Pinjam CU Maju Tarutung, Maiddun Mahulae saat diwawancarai SIB di ruangannya, Jumat ( 26/3).
Menurutnya, pembagian sisa hasil usaha tata kelolanya setelah modal dan bunganya kembali, maka keuntungan dari properti itu dibagi 4 dengan pembagian 3 untuk CU dan 1 untuk pengembang. “Sebelum modal kembali kita mendapat bunga tahunan sebesar Rp 750 juta,†kata Maholae.
Sementara, Ketua Badan Pengawas Risda Turnip juga mengemukan bahwa kondisi koperasi simpan pinjam yang dikelola masih dalam keadaan sehat, eksis dan tidak ada mengalami kebangkrutan atau kolaps.
"Sampai saat ini CU Maju Tarutung masih sehat dan tidak ada bangkrut. Selanjutnya, walaupun ada isu-isu miring bahwa KSP CU Maju Tarutung yang terletak di Jalan DI Panjaitan Tarutung, mengalami kebangkrutan, isu itu tidak benar atau hoax," ucapnya.
Risda menegaskan, hal itu perlu disampaikan untuk mengklarifikasi dan menepis isu yang beredar di kalangan anggota yang menyebut bahwa CU Maju Tarutung mulai mengalami gangguan kebangkrutan yang berakibat pada banyak anggota mulai khawatir dan berbondong-bondong datang ke kantor untuk menarik uangnya. Padahal sampai sekarang kita masih sehat," ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Bendahara Nius Sihombing. Ia juga menyesalkan adanya pihak yang menyebarkan isu tersebut sehingga membuat anggota merasa khawatir dengan simpanannya di KSP CU Maju Tarutung.
Apalagi, katanya, ada pula yang menyebarluaskan bahwa isu kebangkrutan CU Maju Tarutung disebabkan karena pengurus sewenang-wenang dalam menanam saham.
"Memang kita ada menanam saham di lembaga lain, tapi kami kira itu bukan sewenang-wenang karena ada aturan bahwa pengurus bisa menanam saham di lembaga lain asalkan tidak merugikan anggota. Jadi kita tidak ada sewenang-wenang. Itupun saham kita untuk mendapatkan untung," ujarnya.
Ditambahkan, sebagai bukti bahwa KSP CU Maju Tarutung sampai saat ini masih dalam keadaan sehat, hingga kini KSP CU Maju Tarutung masih memiliki aset sebesar Rp 137 miliar.
"Total keseluruhan aset kita sebesar Rp 137 miliar tapi memang sudah berkurang sekitar Rp 9 miliar. Dari jumlah itu ada sebesar Rp 81 miliar beredar dianggota dalam bentuk pinjaman," tandasnya.
Bahkan saat ini lanjutnya, pihaknya pun baru menginvestasi dengan membeli aset berupa tanah senilai Rp 5 miliar dalam bentuk kaplingan dan akan dijual kepada anggota KSP Maju Tarutung. Kemudian mendepositokan dana sebesar Rp 3 miliar selama 3 tahun ke salah satu bank.
Untuk itu pihaknya mengimbau dan mengharapkan agar seluruh anggota KSP CU Maju Tarutung tetap percaya, jangan khawatir dan jangan termakan isu. (F01/d)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak