Medan (SIB)
Tokoh masyarakat kristiani Sumut Sanggam SH Bakkara meminta Ketua Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Willem Wandik untuk segera mencabut surat pemecatan Landen Marbun dari jabatannya Ketua DPD GAMKI Sumut, untuk meredam semakin meluasnya perpecahan di tubuh organisasi pemuda Kristen tersebut.
Hal itu ditegaskan Sanggam didampingi senioren GAMKI Sumut Ebenezer Panggabean SE kepada wartawan, Rabu (31/3).
"Ketum DPP GAMKI sebaiknya segera mencabut surat pemecatan itu, guna menghindari semakin meluasnya perpecahan di tubuh GAMKI," ujar Sanggam sembari mengingatkan DPP agar menghentikan gerakannya mengobok-obok GAMKI Sumut hanya dikarenakan isu terlibatnya Landen dalam KLB (Kongres Luar Biasa) Partai Demokrat.
Sanggam berani menjamin bahwa Landen Marbun tidak terlibat dalam KLB Partai Demokrat, sehingga pemecatan yang dilakukan DPP terlalu buru-buru tanpa ada klarifikasi kepada yang bersangkutan maupun tokoh-tokoh senior GAMKI di daerah ini.
"Sangat disesalkan, DPP GAMKI melakukan tindakan sewenang-wenang tanpa ada klarifikasi. Padahal Landen termasuk sukses dalam melakukan konsolidasi organisasi, terbukti 33 kabupaten/kota di Sumut sudah berdiri DPC GAMKI," ujar Sanggam sembari mengingatkan DPP, bahwa GAMKI itu "anak kandung" gereja, jangan di seret ke dalam perseteruan partai.
Perlu diketahui, kata mantan anggota DPRD Sumut ini, dengan terpecahnya GAMKI akan semakin banyak tantangan yang dihadapi, sehingga umat kristiani di Sumut sangat berharap agar DPP GAMKI mengkaji kembali surat pemecatan tersebut sekaligus menghindari semakin hancurnya organisasi.
"Siapapun tahu, kader GAMKI ada di mana-mana, bahkan banyak menjadi pengurus berbagai partai. Ketum DPP dalam masalah ini jangan otoriter dan membunuh demokrasi kader hanya gara-gara isu terlibat dalam KLB Partai Demokrat. Mari kita berikan kebebasan kepada kader mewarnai perpolitikan di daerah ini," kata Sanggam.
Berkaitan dengan itu, Sanggam dan Ebenezer Panggabean mengajak seluruh senioren GAMKI untuk ikut ambil bagian menyelesaikan konflik ini dengan menggelar Konferda yang independen, sekaligus merehabilitasi nama Landen Marbun, agar GAMKI di daerah ini tetap solid.
"Kita juga mengajak seluruh ummat Kristiani agar ikut mendoakan GAMKI, jangan sampai terpecah dan kita berharap dalam Konferda nanti seluruh permasalahan bisa diselesaikan dengan damai, tidak ada yang teraniaya," ujar Ebenezer dan Sanggam.(A04/c).
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak