Humbahas (SIB)
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Baktiraja di Desa Sinambela, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dinilai sangat mengecewakan.
Hal itu disampaikan salah seorang warga Baktiraja, Charlos Purba kepada SIB via selulernya, Jumat (2/4). Dia mengatakan, keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas itu sudah sangat banyak, baik terkait keberadaan tenaga medis seperti dokter maupun fasilitas kesehatan.
Menurut dia, pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat diduga tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
Salah satu contoh, kata dia, saat sejumlah warga membawa seorang pasien bernama Jolpen Banjarnahor, pada Kamis (1/4) sekira pukul 12.30 WIB ke Puskesmas itu. Sesampai di Puskesmas, mereka tidak menemukan Kepala Puskesmas (Kapus) maupun dokter jaga. Padahal kondisi pasien saat itu sudah sekarat.
Semalam ada pesta meninggal di daerah Desa Siunong Unong Julu. Kebetulan yang kami bawa ke Puskesmas ini tulang (paman) dari yang berpesta. Kemungkinan besar dia (Jolpen Banjarnahor) kecapekan. Lalu kami larikan ke Puskesmas namun Kapus tidak ada. Begitu juga dokter jaga. Padahal kondisi pasien sudah sekarat. Ketika akan membuka oksigen pun tidak ada kuncinya. Harus meminjam kunci inggris ke orang lain. Setelah itu, perawat menelepon dokter dan disuruh memberikan obat lalu dirujuk, kata Charlos.
Namun, saat hendak dirujuk ke RSUD Doloksanggul, lanjut dia, mesin mobil Puskesmas Keliling milik Pemkab Humbahas yang saat itu berada di sekitar Puskesmas tidak dapat dihidupkan. Sudah dibantu dengan didorong oleh beberapa warga tetap saja mobil yang sudah terlihat karatan itu tidak dapat dihidupkan. Sedangkan mobil Puskesmas Baktiraja yang bagus selalu dibawa sebagai mobil pribadi Kepala Puskesmas.
Akhirnya warga berinisiatif meminjam mobil pribadi seorang pendeta bermarga Sinambela di daerah itu membawa pasien tersebut ke RSUD Doloksanggul.
Berselang beberapa jam, setelah mendapat perawatan, pasien kembali dirujuk ke Medan. Namun, di tengah jalan, kondisi pasien semakin memprihatinkan dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Sidikalang. Namun naas nyawanya tidak tertolong dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit itu sekira pukul 23.30 WIB, ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kadis Kesehatan Humbahas drg. Hasudungan Silaban ketika dikonfirmasi SIB via selulernya, Jumat (2/41) sore mengaku, penanganan pasien sudah sesuai SOP yang berlaku.
Dia menjelaskan, pasien datang ke Puskesmas, pukul 11.55 WIB dengan kondisi sesak dan sakit di ulu hati. Saat itu, kata dia, petugas Puskesmas yang bertugas melakukan tindakan sesuai SOP.
“Hasil pemeriksaan, tekanan darahnya 210/140 mmhg, langsung pasang oksigen. Selanjutnya diberikan terapi sesuai gejala dan pasang infus. Pada pukul 13.00 WIB kondisi pasien sudah ada perbaikan dan segera dirujuk dengan didampingi petugas Puskesmas ibu Sulastri Purba. Dirujuk dengan mobil pribadi, berhubung mobil Puskesmas keliling yang di lokasi dalam kondisi mogok. Sementara Pusling (puskesmas keliling) yang satu lagi digunakan dalam pelaksanaan tugas ke Dinas Kesehatan di Doloksanggul,†kata Hasudungan.
Terkait kejadian itu, lanjut dia, pihaknya langsung ke Puskesmas Baktiraja dan melakukan pembinaan kepada petugas kesehatan yang ada di sana. Sementara terkait mobil Pusling yang rusak itu, sudah dimasukkan ke pengusulan penghapusan asset, karena tidak memenuhi standar untuk merujuk pasien ke RSUD Doloksanggul.
“Kebetulan saat kejadian, mobil Pusling yang bagus sedang dipakai ke Dinas Kesehatan, karena ada pertemuan surveyland di Dinkes,†katanya seraya mengaku, kalau biaya operasional mobil Pusling yang rusak itu tidak ada ditampung lagi. (BR7/d)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak